Nasional

10 Wilayah Indonesia Paling Rawan Penyelundupan Narkoba, Ini Kata BNN

inilahjateng.com (Jakarta) – Badan Narkotika Nasional (BNN) mengungkapkan ada 10 titik wilayah saat ini yang menjadi prioritas untuk diawasi, karena menjadi tempat penyelundupan narkoba di Indonesia.

Kesepuluh titik tersebut, yakni Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan seluruh pesisir barat pantai Sulawesi.

“10 titik wilayah ini adalah wilayah yang paling rawan menjadi pilihan jalur penyelundupan narkoba oleh jaringan narkoba internasional. Penangkapan dan operasi kita selama ini, menyatakan hasil-hasil sitaan sebagian besar hampir semua berasal dan masuk dari 10 titik tersebut di atas,” ujar Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Marthinus Hukom menyampaikan dalam rapat kerja dengan Komisi III DPR, Senin (5/5/2025).

Baca Juga  Komnas HAM Beri 10 Rekomendasi untuk RUU KUHAP

BNN kata Dia, terus menargetkan untuk mengungkap jaringan sindikat narkoba lintas negara, lintas pulau, serta lintas provinsi melalui 10 titik tersebut, salah satunya dengan kegiatan intelijen.

BNN berfokus pada pemetaan berbagai pintu masuk atau spot area penyelundupan narkoba, pemetaan orang-orang yang berpotensi terlibat atau direkrut sindikat jaringan narkoba, serta pemetaan keterlibatan aktor atau tokoh dalam kejahatan narkoba di kawasan rawan.

“Kami juga melakukan pengejaran DPO tindak pidana narkoba, penyelidikan TPPU narkoba, hingga melemahkan hubungan antara bandar narkoba dan masyarakat serta oknum aparat,” kata dia.

Ia menambahkan, dalam berbagai kerja intelijen BNN menggunakan dua pendekatan, yaitu human intelligence dan technology intelligence.

Baca Juga  Acungkan Airsoft Gun Saat Polisi Patroli, Koboi Jalanan di Bogor Diciduk

Human intelligence dengan penempatan berbagai agen intelijen BNN di wilayah rawan jalur penyelundupan narkoba.

Wilayah ini meliputi pesisir Pulau Sumatra bagian timur dari ujung Aceh hingga Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, serta Sulawesi atau pantai barat Sulawesi dari utara ke selatan.

Sementara itu, sambung dia, pendekatan technology intelligence dengan penguatan kemampuan para analis intelijen untuk menganalisis berbagai data dan informasi dengan dukungan teknologi informasi intelijen atau big data intelligence. (RED)

Back to top button