
inilahjateng.com (Semarang) – Program cek kesehatan gratis (CKG) yang digagas pemerintah pusat sudah dimanfaatkan warga Kota Semarang sejak awal Januari.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang, M. Abdul Hakam mengatakan sejak dimulainya CKG, sudah ada 1.997 warga yang memanfaatkannya.
Mereka yang menggunakan fasilitas ini, rata-rata perempuan. Kalangan usia yang paling banyak mengikuti adalah remaja dan anak-anak sekolah
Dinkes menargetkan 80 persen warga Kota Semarang bisa manfaatkan program CKG.
“Kami targetkan 80 persen dari total penduduk yang ada di Kota Semarang yaitu 1,6 Juta untuk ikutserta memeriksakan kesehatannya,” kata Hakam saat dihubungi, Senin (10/2/2025).
Dia mengatakan dalam program ini ada berbagai macam pemeriksaan gratis, bagi warga yang berulang tahun.
Pemeriksaan kesehatan pada bayi meliputi
kekurangan hormon tiroid sejak lahir, kekurangan enzim pelindung sel darah merah (G6PD), kekurangan hormon adrenal sejak lahir,penyakit jantung bawaan (PJB) kritis, dan kelainan saluran empedu.
Kemudian, ada juga pemeriksaan kesehatan pada balita dan anak prasekolah, seperti
pertumbuhan perkembangan, Tuberkulosis telinga, mata, gigi, talasemia (mulai usia 2 tahun), dan gula darah (mulai usia 2 tahun).
Lalu, pemeriksaan kesehatan pada dewasa, antara lain, kardiovaskular, merokok, tingkat aktivitas fisik,sStatus gizi, gigi, tekanan darah,
Gula darah, risiko stroke (mulai usia 40 tahun), risiko jantung (mulai usia 40 tahun), fungsi ginjal (mulai usia 40 tahun), paru tuberkulosis, dan penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) (mulai usia 40 tahun).
“Pemeriksaan Kanker juga ada, Kanker payudara pada perempuan mulai usia 30 tahun. Kanker leher rahim pada perempuan mulai usia 30 tahun, kanker paru pada laki-laki mulai usia 45 tahun, kanker usus pada laki-laki mulai usia 45 tahun,” sebutnya.
Sejak bulan Januari lalu, pihaknya telah melakukan simulasi CKG ke seluruh puskesmas di Kota Semarang.
“Puskesmas memiliki aula bisa melakukan tes CKG di tempat tersebut. Tidak ada persoalan terkait fasilitas untuk mendukung terlaksananya CKG di Kota Semarang,” bebernya.
Puskesmas yang memiliki ruang kecil, penerapan CKG dilakukan dengan Goes To atau keliling ke atau menjadwalkannya di atas jam 12 siang.
Pihaknya juga jemput bola di beberapa tempat, seperti di kantor kelurahan, perusahaan maupun pabrik.
“Supaya tidak menganggu kegiatan yang di dalam gedung terutama di jam pagi. Biasanya, jam 8 sampai 11 itu siang kan orang- orang datang ke puskesmas untuk berobat cukup banyak,” tandasnya. (LDY)