NasionalJateng

2.631 Mahasiswa Lakukan Pindah Memilih di Kota Salatiga

inilahjateng.com (Salatiga) – Antusias mahasiswa di Salatiga dalam ikut merayakan pesta demokrasi ternyata cukup tinggi.

Hal itu dibuktikan dengan banyaknya mahasiswa yang memanfaatkan layanan pindah hak pilih yang diselenggarakan oleh KPU Salatiga di Kampus Universitas Kristen Satya Wacana.

Selama empat hari Selasa-Jumat (9-12/1/2024) melakukan pelayanan, KPU mencatat ada 2.631 mahasiswa yang melakukan pindah hak pilih.

Mayoritas mahasiswa yang melakukan pindah pemilih itu berasal dari luar pulau Jawa dan luar kota Salatiga yang tidak bisa pulang kampung saat hari pemungutan suara.

Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Kecamatan Sidorejo Siti Muniroh menyebut, antusias mahasiswa melakukan pindah hak pilih sangat tinggi.

Saat ini mahasiswa diberikan surat untuk memilih. Setelah sebelumnya sudah melakukan pendaftaran pindah hak pilih.

Baca Juga  Tim PkM USM Beri Pendampingan ke Warga Boja dalam Memanfaatkan Komoditas Lokal

“Ini hanya pengambilan surat saja. Kami layani hari ini, kalau tidak selesai kita layani di Kecamatan Sidorejo,” kata Muniroh kepada Inilahjateng.com, Senin (15/1/2024).

Dikatakan, layanan pindah pemilih langsung di kampus ini hanya dilakukan di UKSW. Sementara untuk mahasiswa UIN Salatiga juga dilayani, namun mengajukan langsung ke PPK atau KPU Kota Salatiga.

Terpisah, Ketua KPU Kota Salatiga Yesaya Tiluata menyebut, pada hari pertama layanan pindah pemilih hanya ada 95 mahasiswa yang mendaftar.

Kemudian dihari ke dua dan selanjutnya mulai banyak mahasiswa yang mendaftar untuk pindah pemilih

“Puncaknya di hari terakhir Jumat (12/1/2024) ada 1.414 mahasiswa yang melakukan pindah pemilih,” terang Yesaya.

Baca Juga  Polres Demak Gelar Pasar Murah Bagi Warga Terdampak Banjir

Saat ini pihaknya sedang melakukan pendataan dan pemetaan persebaran mahasiswa yang akan melakukan pindah hak pilih.

Yesaya memastikan untuk kecukupan surat suara di TPS Kota Salatiga masih bisa terpenuhi dengan adanya pindah hak pilih.

“Kami sedang petakan untuk persebarannya (pindah hak pilih) di sejumlah TPS yang ada dan masih memadai (untuk adanya tambahan pindah hak pilih),” terang Yesaya.

Salah seorang mahasiswa asal Kalimantan Barat, Alisia mengaku sangat terbantu dengan adanya layanan pindah hak pilih secara langsung di kampus UKSW. Sehingga dirinya tidak perlu ke KPU secara langsung.

“Kita dilayani dari pendaftaran dan ini pengambilan surat untuk memilih juga dilayani di kampus. Jadi lebih dekat dan mudah juga,” kata Alisia.

Baca Juga  USM Beri Pelatihan ke UMKM Kelurahan Wonodri

Diakuinya, meskipun dirinya berada di perantauan, Alisia masih tetap bersemangat untuk mengikuti pemilu serentak pada 14 Februari 2024 mendatang.

“Ini lima tahun sekali, jadi kita harus tetap memilih. Kalau saya hanya dapat satu saja untuk yang Pilpres (pemilihan presiden),” tandasnya. (RIS) 

Back to top button