Hukum & Kriminal

20 Anak Jadi Korban Pelecehan Kepala Sekolah

inilahjateng.com (Sukoharjo) – Sebanyak 20 anak di bawah umur menjadi korban pelecehan seksual di lingkungan lembaga pendidikan formal berbasis islam di Kabupaten Sukoharjo.

Lembaga pendidikan setingkat Sekolah Dasar (SD) di Tanjunganom, Desa Kwarasan, Kecamatan Grogol, tersebut dilecehkan oleh oknum gurunya sendiri.

Puluhan anak yang menjadi korban adalah laki-laki. Mirisnya, pelaku merupakan seorang pengajar sekaligus kepala sekolah ditempat tersebut.

Menurut informasi yang berhasil dihimpun, pelaku sudah dikeluarkan sehari setelah kasusnya dilaporkan ke Polres Sukoharjo.

Kuasa hukum korban, Lanang Kujang Pananjung mengatakan kasus pelecehan seksual oleh anak di bawah umur ini diketahui sejak tiga tahun lalu. Pelaku berinisial DI (36).

“Saat itu anak korban yang masih duduk di kelas dua menceritakan telah dilecehkan DI, seorang pendidik atau guru yang ada di sekolah tersebut,” kata Lanang, Jum’at (25/4/2025) malam.

Baca Juga  Kasus Striptis di Semarang, Polisi Benarkan Bambang Raya Tersangka

Lanang menjelaskan, semula hanya satu orang tua yang menemuinya dan menyampaikan pelecehan tersebut.

Namun laporan itu berkembang hingga akhirnya banyak dari mereka yang datang dan menyampaikan hal serupa.

“Dari data yang kami pegang ada sekitar 20 an anak yang menjadi korban,” jelasnya.

Lanang menyebut, pelaku melakukan pelecehan tidak hanya terjadi di lingkup sekolah, namun juga di luar sekolah.

Bahkan, dari sekian banyak anak yang menjadi korban terdapat anak yang ketika mendengar nama pelaku sudah ketakutan.

“Ada yang saat ekstrakurikuler renang di daerah Janti Klaten, salah satu anak itu saat ganti baju diseret masuk ke kamar mandi lalu pintunya dikunci dari dalam dan dilecehkan,” terangnya.

Baca Juga  Nenek Residivis Penipuan Emas Palsu Dibekuk Polres Sragen

Atas kasus ini, ia membuka diri pada orang tua wali murid yang anaknya menjadi korban untuk bersuara.

Sebab kasus yang terjadi di lembaga pendidikan apalagi berbasis agama ini sangat memprihatinkan. (DSV)

Back to top button