Nasional

30 Ribu Karyawan Boeing Mogok Kerja, Gaji $ 28 Per Jam Jadi Soal

Penulis: Aliyah Ansyalie

inilahjateng.com – Kurang lebih 30 ribu karyawan Boeing melakukan mogok kerja pasca serikat pekerja menolak kesepakatan kenaikan gaji sebagai ganti dihilangkannya bonus dan pensiun.

Memasuki minggu kedua mogok kerja para karyawan, hingga saat ini masih belum terlihat tanda-tanda akan tercapainya kesepakatan dengan manajemen Boeing.

Dilaporkan dari BBC News, para pekerja mengatakan alasan utama mengapa mereka memutuskan untuk melakukan mogok kerja adalah dikarenakan hilangnya bonus dan pensiun, inflasi, hingga biaya hidup yang tidak mencukupi.

Davon Smith (37) mengatakan bahwa gaji yang ia terima sebanyak $28/jam tidak sepadan dengan tingkat keselamatan yang diberikan untuk memastikan pesawat tidak mengalami kerusakan.

Ia juga mengatakan ia khawatir akan dimintai pertanggungjawaban pidana jika pekerjaannya tidak dilakukan dengan benar.

Baca Juga  LKPP Dorong BUMN Gunakan Katalog Elektronik untuk Efisiensi Pengadaan

“Tiap kali kami membuat pesawat sesuai dengan spesifikasi yang diberikan, kami seakan mempertaruhkan nyawa kami. Karena jika ada hal yang tidak sesuai dengan spesifikasi, terlebih berpotensi pesawat jatuh, kami jelas akan masuk penjara,” ujarnya ketika diwawancarai BBC News.

Kesepakatan yang disetujui sementara oleh perwakilan serikat pekerja dan Boeing akan memungkinkan para pekerja mendapatkan kenaikan gaji sebesar 25% dalam waktu empat tahun.

Kesepakatan tersebut juga menawarkan peningkatan tunjangan kesehatan, 12 minggu cuti melahirkan/orang tua berbayar, dan memberikan lebih banyak kesempatan untuk bersuara pada anggota serikat pekerja dalam masalah kualitas dan

keselamatan.

Namun, serikat pekerja pada awalnya menargetkan kesepakatan kenaikan gaji sebesar 40%, dan kurang lebih 95% anggota serikat pekerja menolak kesepakatan kenaikan gaji 25% tersebut.

Baca Juga  Kakorlantas Tinjau Jalur Jakarta-Bandung, Imbau Truk Patuh Jalur Kiri

Banyak pekerja yang masih marah dan menyayangkan tentang benefit yang hilang dari kesepakatan kontrak kerja dari tahun-tahun yang lalu. Terutama pensiun, yang menjamin pembayaran tertentu saat pensiun.

Hingga saat ini Boeing masih menolak untuk berkomentar, terlebih setelah mereka pernah mengatakan akan memperbaiki hubungan antara serikat pekerja dan perusahaan. (***)

Back to top button