Market

4 Batik Termahal di Dunia, Harganya Puluhan Juta hingga Ratusan Juta Rupiah

Dua Oktober di peringati sebagai Hari Batik Nasional sekaligus menjadi pengingat batik adalah warisan budaya Indonesia seperti yang telah diakui UNESCO.

Batik memang istimewa bagi Indonesia karena dibuat di banyak daerah dengan ciri khas masing-masing.

Pembuatan batik membutuhkan keterampilan tinggi. Tidak mengherankan, batik hanya mampu dikerjakan perajin yang berpengalaman. Rumitnya proses pengerjaan batik menjadikan harga jualnya tinggi. Apalagi batik tulis yang harus digambar dengan tangan secara detail dan penuh kesabaran.

Batik Termahal di Dunia

Mau tahu batik termahal di dunia? Ini dia empat batik termahal dengan harga puluhan hingga ratusan juta rupiah.

1. Batik Halus Cirebon

batik termahal di dunia
Batik Halus Cirebon Dijual Rp30 juta Per Lembar (Foto: Indonesia Kaya)

Batik Cirebon merupakan salah satu batik termahal di dunia. Batik Cirebon terkenal dengan motif mega mendung yang berbentuk gumpalan awan putih.

Dikutip dari situs IndonesiaKaya, batik Cirebon dijual dengan harga tinggi karena dikerjakan melalui teknik wit, yaitu satu garis batas yang dibuat dengan diblok berlapis lilin. Tujuannya, agar terbentuk satuan garis lengkung yang halus.Ā 

Cara ini sangat rumit dan membutuhkan keterampilan yang mahir.

Sesuai namanya, Batik Halus Cirebon merupakan jenis batik yang dibuat di daerah Cirebon. Selain dikenal dengan corak motif batik mega mendung-nya, daerah di Jawa Barat ini memang populer sebagai kawasan perajin batik tulis yang sudah tidak diragukan lagi mutunya.

Batik Halus Cirebon dihargai sekitar Rp30 juta per lembar. Sayangnya, perajin batik Cirebon mulai jarang karena pengerjaannya yang sangat detail dengan motif yang rapi dan estetik.

2. Batik Corak Belanda

post-cover
Batik Corak Belanda Dijual Ratusan Juta Rupiah (Foto: Satulingkar.com)

Dilansir dari situs resmi Museum Batik Pekalongan, batik corak Belanda merujuk pada kain batik yang dibuat oleh perajin batik Belanda maupun Indo-Eropa yang tinggal di area pesisir utara dan kota besar Pulau Jawa,Ā pada dekade 1840-1940-an.

Motif batik corak Belanda menampilkan ragam bunga-bunga dengan warna cerah dan memikat.

Pengusaha batik Indo-Eropa mulai bermunculan pada pertengahan abad ke-19. Kebanyakan pengusaha tersebut tidak bisa membatik, mereka hanya menciptakan motif sehingga mereka mempekerjakan perajin batik wanita.

Pada awal perkembangan, perajin batik Belanda menggunakan warna-warna dari tumbuhan, seperti merah dari akar pohon mengkudu, biru dari daun nila, cokelat dari tanaman sogo jambal, dan kuning dari tegeran.

Salah satu corak batik yang terkenal dikembangkan Carolina Josephina Von Franquemont, seorang warga negara Belanda.Ā 

Batik Von Franquemont biasa disebut batik Prankemonan. Terobosan motif Prankemon yang sangat populer adalah batik dongeng yang menggambarkan cerita-cerita dongeng Eropa maupun non-Eropa, seperti motif putri duyung, Dewi His Hwang hingga budaya India dan China.Ā 

Kain batik karyanya saat ini dihargai ratusan juta rupiah.

3. Batik Tiga Negeri

b
Batik Tiga Negeri (Foto: National Geographic Indonesia)

Batik Tiga negeri merupakan kain batik dari hasil akulturasi tiga kebudayaan, yakni Tionghoa, Jawa, dan Belanda. Persilangan budaya itu dapat terlihat dalam warna kain yang didominasi palet merah (terinspirasi budaya Tionghoa), warna biru indigo (khas Belanda), serta warna coklat soga (khas Jawa).

Salah satu daerah penghasil kain Batik Tiga Negeri adalah daerah Lasem, Rembang, Jawa Tengah.Ā 

Awalnya, pola-pola yang ada di Batik Tiga Negeri Lasem ini, diperkenalkan pada abad ke-15 oleh Si Putri Campa, istri Bi Nang Un, seorang anggota ekspedisi Cheng Ho yang singgah dan menetap di sana.Ā 

Saat itu bisnis batik menjadi industri yang paling maju di Lasem setelah candu. Puncak kejayaannya sekitar tahun 1860-an. Banyak etnis Tionghoa yang mendirikan bisnis Batik Tiga Negeri.Ā 

Namun sekarang hanya tinggal beberapa produsen batik yang masih beroperasi, termasuk rumah batik Nyah Kiok, Maranatha, dan Lumintu.

Harga batik ini ada yang mencapai Rp10 juta per lembar.

4. Batik Hokokai

batik termahal di dunia
Batik Hakokai (Foto: WordPress.com)

Batik Hokokai banyak dibuat oleh masyarakat pesisir saat masa penjajahan Jepang pada tahun 1942-1945.

Nama Hokokai sendiri merupakan perkumpulan yang dibentuk olehĀ  Negeri Matahari Terbit sebagai tempa perkumpulan tenaga rakyat, baik secara lahir maupun batin sesuai dengan hokosishin semangat kebaktian.Ā 

Salah satu keunikan dari batik ini adalah coraknya yang lebih dominan menggunakan motif bunga, seperti bunga sakura dan serunai.Ā 

Hampir keseluruhan batik Jawa Hokokai memiliki latar belakang sangat detail dan rumit.

Batik yang banyak diproduksi dalam langgam ini adalah batik jenis pagi-sore. Artinya, dalam selembar kain terdapat dua corak yang berbeda.Ā 

Saat itu batik Hakokai hanya digunakan oleh masyarakat kurang mampu. Namun, sekarang harga batik jenis ini hingga jutaan rupiah, bergantung motif dan bahannya.

Itulah jenis-jenis batik termahal di dunia. Kira-kira Anda tertarik yang mana?

Baca Juga  Pipa BBM Bocor di Tuban, Pertamina Patra Niaga Amankan Warga

Baca berita dan artikel menarik lainĀ Inilah.com di Google News.

Back to top button