NasionalJateng

Lamban Tangani Banjir, Warga Grudug Kades Sayung

inilahjateng.com (Demak) – Ratusan warga Desa Sayung, Kabupaten Demak, menilai Kepala Desa kurang tanggap terhadap bencana banjir yang lebih dari tiga bulan merendam ribuan rumah di desanya.

Hal tersebut disampaikan dalam aksi unjuk rasa puluhan warga di balai desa Sayung, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak.

Aksi unjuk rasa sempat diwarnai ketegangan, lantaran kepala desa, Anwar, diduga sembunyi di dalam ruangan dan memilih enggan menemui warga.

Salah seorang warga, Sahrini, mengaku, dalam kondisi hamil, dirinya ikut ke balai desa untuk menuntut Pemerintah Desa Sayung bekerja menangani banjir.

“Kita hamil nggak ada penangan , padahal orang hamil nggak boleh di banjiran lama lama, kita butuh pompa air , nggak da, sudah dua bulan. Ini demo karena sudah parahnya, kita sudah sabar, nggak da solusi, harapanya ada bantuan selayaknya, ini nggak ada tindakan sama sekali,” ujarnya.

Baca Juga  ASN di Jepara Berbondong-bondong Tukar Gas Melon dengan Elpiji 5,5 Kilogram

Usai dibujuk petugas kepolisian, Kepala Desa Sayung, Anwar, akhirnya keluar dan menemui massa.

Namun, aksi kembali memanas lantaran kepala desa hanya memberikan wacana dan janji penanganan banjir.

“Silahkan apa yang ingin disampaikan. Saya tidak akan lari dan kenyataan,saya kan bertanggung jawab,” kata Anwar di hadapan massa.

Beruntung, emosi warga dapat diredam oleh petugas Polsek Sayung dan Koramil Sayung, yang berada di tengah aksi.

Massa pun akhirnya membubarkan diri, usai kepala desa menandatangi perjanjian penanganan banjir. Adapun beberapa tuntutan warga Desa Sayung, yakni, bantuan, pompa air, dan kepala desa untuk turun ke bawah melihat kondisi warganya.

Sebagai informasi, Desa Sayung menjadi desa terparah yang terdampak banjir. Lebih dari 1500 rumah terendam banjir dengan ketinggian air mencapai satu meter. (Hrw)

Back to top button