80 Bus Disiapkan untuk Layanan Jemaah Haji Kuota Tambahan yang Transit di Madinah

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi telah menyiapkan sebanyak 80 bus untuk melayani jemaah haji kuota tambahan. Jemaah ini seharusnya tiba di Jeddah, namun rencananya berubah dan mereka dialihkan ke Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Aziz (AMAA) serta harus transit satu malam di Madinah.
“Kami sudah menyiapkan rata-rata sekitar 80 armada bus dari beberapa syarikah. Intinya, dari 11 syarikah, kita siap,” kata Kepala Seksi Layanan Transportasi Daerah Kerja Madinah, Muhammad Mustain, di Madinah pada Jumat (16/6).
Syarikah adalah perusahaan di Arab Saudi yang memiliki hak untuk mengurusi layanan bus dan transportasi lainnya bagi jemaah haji. Indonesia sendiri telah mengikat kontrak dengan 11 syarikah di Tanah Suci.
Mustain menjelaskan bahwa layanan transportasi di Arab Saudi secara umum terbagi menjadi bus shalawat yang bertugas mengantar jemaah dari hotel di Mekkah ke Masjidil Haram, bus Armuzna yang melayani rute Arafah, Muzdalifah, dan Mina, serta bus antar-kota Jeddah, Madinah, Mekkah.
Dia juga memastikan bahwa bus yang disediakan memenuhi standar dan mampu memberikan kenyamanan bagi para jemaah haji Indonesia.
“Alhamdulillah untuk bus, karena kita kan sudah upgrade fasilitas dengan minimal pembuatan tahun 2018 atau 2019,” kata dia.
Tak hanya itu, petugas layanan transportasi Daker Madinah juga telah melakukan langkah mitigasi untuk menghindari tertukarnya koper jemaah.
“Pada penerbangan gelombang pertama dari bandara ke hotel, pengangkutan koper dilakukan menggunakan kontainer. Jika kloter terpisah, salah satu tugas tim transportasi adalah memindahkan barang-barang,” jelas Mustain.