Arena

Anarkisme Suporter Persipa Pati Rugikan Team

inilahjateng.com (Pati) – CEO Persipa Pati Joni Kurnianto sangat menyayangkan kericuhan yang terjadi pasca timnya kalah melawan Persipura dengan skor 2-1 di Stadion Joyokusumo Pati pada, Kamis (14/2/2025) sore kemarin.

Joni Kurnianto menjelaskan, seharusnya peristiwa seperti itu tidak harus terjadi.

Pasalnya aksi anarkis dari para suporter justru sangat merugikan Persipa Pati.

Akibat dari aksi tersebut, banyak fasilitas stadion seperti pagar, eboard, jaring gawang, kursi dan sebagainya rusak.

Sedangkan saat ini mayoritas pembiayaan di Persipa Pati masih menggunakan uang pribadinya.

“Sebelumnya saya minta maaf ke masyarakat Pati khususnya pecinta Persipa Pati yang mana hasil pertandingan tidak sesuai dengan yang kita harapkan,” ungkapnya dalam Jumpa pers, Kamis (14/2/2025) malam.

Baca Juga  LPJ KONI Jateng 2024 Bersih, Inspektorat Apresiasi Kinerja Pengprov Cabor

Kekalahan menurutnya juga terjadi karena beberapa faktor.

Salah satunya karena banyak pemain inti yang cidera dan terkena akumulasi kartu.

“Yang cidera ada Ahmed, Komarudin, Imam Witoyo sedangkan yang terkena akumulasi kartu kuning ada Dekoto dan  Danu,” Ujarnya.

Namun demikian, dirinya tetap pasang badan agar suporter tidak menyalahkan pemain. “Salahkan saya saja. Hina saya, saya ikhlas tapi jangan rusak stadion. Kemarin supporter minta stadion untuk diperbaiki. Lha kok ini malah kalian rusak sendiri,” Tegasnya.

Joni bercerita, dulu di tahun 2021 dirinya diminta oleh suporter untuk memegang Persipa Pati untuk menghadapi Liga 2.

Tentu beralih dari amatir ke profesional, yang mana pembiayaan tidak bisa menggunakan APBD.

Baca Juga  Tornado FC Bidik Stadion Jatidiri sebagai Markas Sementara

“Semua pembiayaan Operasional Persipa Pati itu ditanggung saya pribadi. Jadi sejak 2021 sampai sekarang ini ya memang saya pribadi yang membiayai Persipa Pati di Liga 2 dengan sedikit biaya dari sponsor,” katanya.

Contoh saja gaji pemain, pelatih, official dan manajemen plus operasional itu bisa 700 juta rupiah perbulannya.

“Sekarang ini jika suporter dan masyarakat Kabupaten Pati menghendaki, saya siap mundur sebagai ceo dan ketum Persipa Pati,” Tegasnya.

Saat ini, Persipa Pati masih memiliki 3 laga tersisa.

Pihaknya mengaku akan berusaha di 3 pertandingan tersebut harus ambil poin penuh.

“Kita tetap optimis, namun untuk saat ini kita akan mengistirahatkan coach banur dan menunjuk coach Sasi Kirono asisten pelatih sebagai caretaker,” pungkasnya.(MKP)

Back to top button