Jateng

Ajaran Baru, 8 SMPN di Jepara Kekurangan Murid 

inilahjateng.com (Jepara) – Sebanyak 8 SMP negeri di Jepara masih kekurangan siswa. Padahal tahun ajaran baru yang akan dimulai pada Senin (22/7/2024) depan.

Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Jepara, Ahmad Nurrofiq, merinci delapan SMP tersebut yaitu SMP 1 Nalumsari yang kekurangan 42 murid, SMP 1 Karimunjawa kurang 21 murid, SMP 2 Batealit kurang 29 murid.

Selanjutnya SMP 2 Donorojo kurang 41 murid, SMP 2 Karimunjawa kurang 16 murid, SMP 2 Kedung kurang 31 murid, SMP 2 Keling kurang 21 murid, dan SMP 4 Kembang kurang 49 murid.

“Setelah penutupan pendaftaran tanggal 28 Juni yang tidak terpenuhi (jumlah muridnya) itu ada 11 SMP, tetapi setelah kita cek ulang ini tinggal 8 SMP, sedangkan tiga lainnya sudah terpenuhi,” katanya saat ditemui di Kantor Disdikpora Kabupaten Jepara, Sabtu (20/7/2024).

Baca Juga  USM Gelar Pagelaran Wayang, Rektor Tekankan Makna Kepemimpinan Bijak

Adapun tiga SMP yang tadinya kekurangan jumlah murid yaitu SMP 1 Donorojo, SMP 2 Pakisaji, dan SMP 3 Batealit.

Sebagai upaya agar sekolah yang kekurangan jumlah murid bisa sesuai dengan daya tampung, dari pihak dinas memberi kelonggaran pendaftaran.

Yaitu dengan mengizinkan pendaftaran secara offline. Adapun waktunya yaitu satu hari paska pengumuman Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di tanggal 29 Juni 2024.

“Setelah pendaftaran offline tapi jumlah muridnya kok masih tidak memenuhi daya tampung, sekolah yang jumlah muridnya masih kurang kita ijinkan untuk tetap membuka pendaftaran,” katanya.

Sebab di beberapa daerah, budaya mendaftarkan anaknya saat hari pertama masuk sekolah masih sering terjadi.

Ia menyebut, masih dibuka pendaftaran di beberapa SMP yang jumlah muridnya masih kurang sebenarnya tidak dibatasi waktu.

Baca Juga  Dari Semarang untuk Palestina, Donasi PLN dan BKPRMI, Energi untuk Kemanusiaan

Hanya saja, input data siswa baru di sistem Data Pokok Pendidikan (Dapodik) paling lambat pada tanggal 31 Agustus 2024.

“Jika input (data siswa baru)-nya lebih dari itu, maka siswa tidak bisa ter-cover bantuan dana BOS (Biaya Operasional Sekolah),” ujarnya.

Adapun penyebab beberapa SMP masih kekurangan jumlah murid, ia mengatakan karena faktor geografis.

Sehingga sulit untuk menambah siswa di SMP tersebut, meski masa pendaftaran sudah diperpanjang.

“Seperti SMP 2 Karimunjawa, muridnya itu kan ya berasal dari SDN 1 dan 2 Parang, sehingga tidak mungkin siswa dari Jepara kemudian mendaftar disana. Kemudian juga SMP 4 Kembang, yang muridnya hanya berasal dari SDN 3 Dudakawu,” pungkasnya. (NIF)

Back to top button