inilahjateng.com (Demak) – Ratusan pelajar SMP – SMA sederajat di Kecamatan Mranggen, menggelar deklarasi damai, di SMA Negeri 2 Mranggen, Jumat (15/9/2023).
Deklarasi damai pelajar SMP SMA se Kecamatan Mranggen, dibacakan oleh puluhan pelajar di hadapan guru dan aparat kepolisian.
Melalui deklarasi tersebut, para pelajar menyatakan sikap untuk bersama sama menjaga kondusifitas keamanan wilayah. Menurut pelajar, banyaknya aksi tawuran dipicu ketidaktahuan mereka terkait hukum.
“Deklarasi ini sebagai bentuk komitmen kami sebagai pelajar untuk tidak ikut ikutan tawuran dan perbuatan yang melanggar hukum lainnya. Kita sendiri selama ini kurang faham terkait hukum. Setelah ada arahan dan penjelasan dari kepolisian, kita akhirnya faham, kalau meski di bawah umur, kita tetap akan menjalani proses hukum jika terlibat kriminalitas,” ujar Mahendra.
Kasat Reskrim Polres Demak, Akp Winardi, mengungkapkan, penanganan anak yang terjerat hukum, berbeda dengan orang dewasa. Namun, meski masih di bawah umur, tersangka atau pelaku tindak kejahatan tetap menjalani proses hukum yang berlaku, hingga ke proses persidangan.
“Kami dari Satreskrim memiliki waktu 7 hari penyidikan dan penahanan. Setelah selesai proses selanjutnya kami limpahkan ke kejaksaan. Tentunya, dalam penanganan status anak berhadapan dengan hukum, berbeda dengan orang dewasa. Untuk anak, tentunya kami melibatkan Bapas untuk pendampingan,” kata Akp Winardi.
Sementara itu, Kapolsek Mranggen, Akp Nasoir menghimbau agar deklarasi ini dapat dilakukan di masing masing sekolah. “Deklarasi ini kita tujukan kepada para pelajar agar dapat berkomitmen untuk tidak ikut ikutan tawuran atau berbuat melawan hukum,” kata Nasoir.
Selanjutnya, Polsek Mranggen akan membentuk tim yang bertugas memberikan pembinaan, sosialisasi, dan pencegahan ke setiap sekolah. “Kami akan bentuk tim yang nantinya akan menggelar sosialisasi dan himbauan ke sekolah sekolah,” pungkas Kapolsek Mranggen.
Seperti diketahui, saat ini tawuran antar pelajar mengalami peningkatan di setiap daerah. Bahkan, aksi tawuran yang dilakukan oleh pelajar tersebut, memakan korban jiwa. (HR)
