Jateng

Atlet Silat Meninggal Usai Latihan, Keluarga Tempuh Jalur Hukum

inilahjateng.com (Sragen) – Pihak keluarga Muhamad Jais Andika Putra (15) remaja yang meninggal dunia setelah ikuti latihan pencak silat di Miri, Sragen akan tempuh jalur hukum.

Ibu korban, Suyatmi (40) saat ditemui dirumahnya Gunungsono RT 21, Desa Gilirejo, Kecamatan Miri, Sragen meyakini pemukulan yang menimpa anaknya tersebut sudah direncanakan.

Menurutnya, pemukulan terhadap anaknya tidak hanya dilakukan oleh satu orang. Melihat dari luka-luka yang ada pada tubuh anaknya.

Ia pun bersikukuh untuk dilakukan otopsi terhadap korban.

“Berharap, saya gimana ya, jalur hukum. Saya nggak terima. Soalnya kayak udah direncanakan,” kata Suyatmi, Senin (15/7/2024).

Suyatmi mengatakan dirinya mendapatkan kabar dari ayahnya bahwa sang putra berada di RSUD dr Soeratno Gemolong karena sesak nafas.

Baca Juga  Ribuan Personil Amankan Aksi Unjuk Rasa Pengemudi Truk

“Katanya anak saya latihan sesak (nafas). Tapi, anak saya nggak punya riwayat sesak. Pamit dari rumah sehat kok, tapi kenapa kok dari rumah sakit sudah nggak ada, terus, sini (dahi, pipi) kok ada benturan, ada luka-luka kayak kebentur gitu,” terang dia.

Untuk luka di bagian lain, ia tidak mengetahui karena masih mengenakan pakaian silat. Adanya luka tersebut ia meminta langsung di otopsi.

“Apa mungkin yang mukul lebih dari 1? Itu saya kurang tahu, kecurigaan itu. Setiap orang satu mukul, setiap orang satu mukul, kan nggak tahu,” kata dia.

Suyatmi mengaku, anaknya tersebut baru saja disahkan menjadi warga di perguruan silat tersebut bersama satu timnya. Satu timnya tersebut terdiri kurang lebih 10 orang.

Baca Juga  Ular Piton Sepanjang 4 Meter Gegerkan Warga Sragen

“Belum satu tahun, baru delapan bulanan. Pengesahan baru kemarin. Habis pengesahan terus pamit ngelatih,” imbuhnya.

Atas kejadian itu, Ketua RT setempat, Kartono (37) meminta agar mengantisipasi kejadian serupa. Ia berharap dari padepokan agar lebih berhati-hati.

“Saya berharapnya, adanya kejadian ini dari padepokan lebih hati-hati pelatihan agar tidak terjadi seperti ini,” kata dia.

Ia mengaku mendapatkan laporan sekitar pukul 21.30 WIB. Kala itu, korban sudah dibawa ke klinik oleh teman-temannya. (MPM)

Back to top button