inilahjateng.com (Semarang) – Calon Gubernur Jateng Ahmad Luthfi menghadiahi putranya kursi roda elektrik. Menariknya, kursi roda itu asli produk lokal yang telah berstandar SNI.
Saat ini putra Ahmad Luthfi memang tengah membutuhkan kursi roda elektrik guna membantu kegiatan sehari-hari.
Pembelian kursi roda itu terjadi tanpa sengaja saat ia berkunjung di PT Evercross di Kawasan Industri BSB Kota Semarang.
Tujuan kunjungannya adalah mengetahui serapan tenaga kerja, penjualan, hingga persoalan-persoalan produksi hingga distribusi.
Namun saat berkeliling di ruang-ruang produksi, ia melihat kursi roda elektrik yang ditata berjajar dan siap dipasarkan.
Ahmad Luthfi pun berhenti. Sesaat setelah melihat detil bagian-bagian kursi roda, ia mencoba menaikinya.
“Ini elektrik ya?” tanyanya pada manajemen perusahaan yang ada di sampingnya, Selasa (12/11/2024).
Cagub nomor urut 2 itu kemudian mencoba menggerakkkan tuas yang berada tepat di handle tangan kursi roda sebelah kanan. Cara menggerakannya pun sangat mudah.
Saat tuas ditekan ke depan, kursi roda bergerak maju. Tuas digerakkan ke belakang, maka kursi roda mundur. Begitu juga saat jalan ke samping.
“Ternyata sangat mudah ya kalau elektrik. Saya mau beli untuk anak saya,” kata Luthfi yang langsung membeli 2 unit.
Mantan Kapolda Jateng itu pun mengungkapkan rasa bangganya pada produk lokal tersebut.
Diproduksi anak-anak bangsa dan kualitasnya bagus. Saat dinaiki juga terasa nyaman, utamanya untuk penyandang disabilitas.
Ia berharap produk-produk lokal lebih mendapatkan kepercayaan dari warga Jawa Tengah.
Ke depannya penjualan juga terus meningkat, karena akan mendukung perekonomian warga.
Lantaran perusahaan tersebut semi padat karya yang memiliki tenaga kerja ribuan.
Sementara itu, Dirut PT Triangle Motorindo, Tri Susilo mengatakan, pihaknya terus menjaga kualitas produk yang dihasilkan untuk masyarakat.
Selain kursi roda, produk lainnya adalah blender, rice cooker, hingga alat-alat kesehatan.
Merk Evercross semula identik dengan produk handphone. Namun saat pandemi melanda, mereka ikut memproduksi alat-alat kesehatan.
“Harus adaptasi agar tidak ada pegawai yang di PHK,” katanya. (RED)
