Nasional

Banjir Bandang Mengancam Louisiana Akibat Badai Francine

Penulis: Aliyah Ansyalie

inilahjateng.com (Louisiana) – Badai Francine melanda daratan sebagai badai kategori 2 di Parish Terrebonne, Louisiana, sekital pukul 6 sore waktu setempat setelah menguat dengan cepat sepanjang hari Rabu (11/9/24).

Pada pukul 9 malam badai telah melemah menjadi kategori 1 dengan kecepatan angin maksimum berkurang dari 100mph ke 75mph.

Namun, Badan Cuaca Nasional atau NWS masih menggambarkan badai ini “mengancam nyawa” dan memperingatkan

akan terjadi banjir bandang dan banjir di perkotaan yang “cukup besar”, angin kencang serta tornado di sepanjang Louisiana, Mississippi, dan sebagian pesisir Alabama.

Pada pukul 9 malam, pusat badai berada sekitar 50 mil di sisi barat daya New Orleans, dan menuju ke arah timur laut dengan kecepatan 17 mph.

Baca Juga  Pemprov Jateng dan Singapura Jajaki Peluang Investasi

Hujan deras dan angin kencang menyebar di seluruh wilayah metropolitan New Orleans, Pusat Badai Nasional menyatakan bahwa kondisi akan “terus memburuk” dalam beberapa jam kedepan.

Badan Cuaca Nasional New Orleans juga menyatakan bahwa pasang surut “akan terus meningkat” sepanjang malam, dan memperingatkan masyarakat untuk berada di dalam rumah hingga badai berlalu.

“Belum ada satu orang pun yang telah keluar melewati kesulitan,” kata akun NWS New Orleans di X, dikutip dari The Hills News.

Berdasarkan peringatan resmi terbaru dari pukul 8 malam , peringatan badai berlaku untuk pesisir Louisiana dari Vermilion Line hingga Grand Isle.

Pun juga berlaku untuk Danau Maurepas dan Danau Pontchartrain, hingga wilayah metropolitan New Orleans.

Baca Juga  Sidang Baru Mulai, Sekjen PDIP Hasto Langsung Kena Peringatan Hakim

Laporan terkait kerusakan signifikan pada infrastruktur dan rumah warga telah muncul dari Rabu malam.

Pemerintah setempat juga memperingatkan warga untuk menghemat air, dengan cara tidak menggunakan air untuk hal yang tidak perlu.

Hal ini dikarenakan air sudah masuk ke saluran pembuangan, dan jika terlalu banyak air yang memenuhi saluran pembuangan, maka akan rentan mengalami penyumbatan saluran pembuangan. (***)

Back to top button