Nasional

Banjir di Nepal Tewaskan 170 Orang Usai Hujan Monsun Tak Kunjung Berhenti

Penulis: Aliyah Ansyalie

inilahjateng.com (Nepal) – Korban banjir, warga Kathmandu, Nepal, kembali ke rumah mereka yang telah dipenuhi dengan lumpur, pada Minggu (29/09/2024) usai bencana banjir akibat hujan Monsun yang tak kunjung berhenti. Sedikitnya, 170 tewas dalam bencana banjir tersebut.

Banjir dan tanah longsor yang diakibatkan dari hujan lebat, memang sering terjadi di Asia Selatan selama musim hujan di bulan Juni hingga September, namun para ahli menyatakan bahwa perubahan iklim meningkatkan frekuensi dan keparahannya.

Seluruh lingkungan di Kathmandu terendam banjir selama akhir pekan dengan banjir bandang yang dilaporkan terjadi di sungai-sungai yang mengalir melalui ibu kota dan kerusakan parah pada jalan raya yang menghubungkan kota tersebut dengan seluruh Nepal.

Baca Juga  Kakorlantas Tegaskan Komitmen Lalu Lintas Modern di Hari Bhayangkara ke-79

“Pagi ini, ketika kami kembali (ke rumah-rumah kami) semuanya tampak berbeda,” ujar Kumar Tamang (40), ketika diwawancarai oleh pihak CNA News.

“Kami bahkan tidak bisa membuka pintu rumah kami, karena dipenuhi oleh lumpur,” tambahnya.

“Kemarin kami khawatir air akan membunuh kami, tetapi hari ini kami tidak punya air untuk membersihkan rumah kami.” imbuhnya.

Kementerian Dalam Negeri Nepal menyatakan 170 orang telah tewas, dan 42 orang dinyatakan hilang.

Juru bicara kementerian Rishi Ram Tiwari mengatakan kepada AFP bahwa buldoser digunakan untuk membersihkan beberapa jalan raya yang tertutup puing-puing, sehingga memisahkan Kathmandu dari bagian lain negara itu.

“Lebih dari 3.000 orang telah diselamatkan,” tambahnya.

Baca Juga  Kakorlantas Beri Penghargaan untuk Jajaran Berprestasi

Setidaknya 35 orang yang tewas berada di dalam tiga kendaraan dan terkubur hidup-hidup ketika tanah longsor menghantam jalan raya selatan Kathmandu, kata juru bicara Kepolisian Nepal Dan Bahadur Karki kepada AFP.

Departemen Hidrologi dan Meteorologi mengatakan data awal dari stasiun di 14 distrik mengukur hujan yang memecahkan rekor dalam 24 jam hingga Sabtu pagi.

Sebuah stasiun di bandara Kathmandu mencatat sekitar 240 mm hujan, yang tertinggi sejak 2002. (***)

Back to top button