NasionalJateng

Banjir Keempat Grobogan, Pemprov Jateng Respons Darurat

inilahjateng.com (Semarang) – Pemerintah Provinsi Jawa Tengah langsung mengambil langkah cepat untuk menangani dampak banjir yang meluas ke 21 desa di enam kecamatan Kabupaten Grobogan.

Hujan deras yang turun pada Minggu (9/3/2025) menyebabkan dua tanggul jebol, sehingga air meluap ke permukiman warga.

Kepala Bidang Penanganan Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng, Muhammad Chomsul, menegaskan pihaknya memberikan perhatian khusus terhadap kondisi ini.

“Dukungan BPBD provinsi kami fokus berupa pendampingan penguatan sumber daya personel, peralatan, pengoordinasian ke Kabupaten Grobogan,” ungkapnya.

Berdasarkan laporan BPBD, ketinggian air di wilayah terdampak bervariasi, antara 10 hingga 100 sentimeter. Kecamatan yang terkena dampak banjir meliputi Kedungjati, Toroh, Purwodadi, Tawangharjo, Gubug, dan Tegowanu.

Baca Juga  Korlantas Polri Ganti Kasubdit Laka, Kombes Ruben Takaendengan Resmi Menjabat

Laporan situasi (situation report) yang diperbarui pada pukul 14.00, Minggu(9/3/2025), mencatat sekitar 2.174 keluarga terdampak. Sementara itu, sebanyak 150 warga mengungsi ke Gereja Desa Ringinkidul.

Dua tanggul yang jebol berada di Sungai Tuntang, Desa Baturagung, Kecamatan Gubug, dan Sungai Kliteh, Desa Sukorejo, Kecamatan Tegowanu.

“Teman-teman di lapangan masih mengasesmen terkait kondisi kebutuhan warga terdampak. Logistik juga sudah digeser (diturunkan). Dinsos melalui Tagana Kabupaten Grobogan juga sudah turun, untuk membuat dapur umum di pengungsian. Untuk penanganan, kita juga bersinergi dengan BBWS Pemali Juana, mengingat kewenangan pengawasannya (sungai) di bawah BBWS,” jelasnya.

Meski telah memasuki musim pancaroba, masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi bencana, terutama bagi mereka yang tinggal di sekitar aliran sungai besar seperti Bengawan Solo dan kawasan pesisir utara Jawa Tengah.

Baca Juga  Wakil Ketua DPRD Jateng Dukung Percepatan Pembangunan

Chomsul juga mengingatkan pentingnya memperhatikan peringatan dini cuaca yang dikirim melalui berbagai platform, seperti grup WhatsApp dan laman resmi BMKG.

“Selain kesiapan diri, kesiapan terhadap surat-surat penting juga diperhatikan. Bilamana sudah ada titik pengungsian, harap diperhatikan. Sehingga, ketika ada kondisi darurat tidak panik,” imbuhnya.

Sementara, Plt Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (PUBMCK) Jateng, Hanung Triyono, menyatakan ia telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana untuk penanganan infrastruktur yang terdampak banjir.

“Saat ini menunggu surut. Kita sudah menyiapkan alat berat, sandbag, dolken, dan bambu. Leading sector tetap dari BBWS PJ, PT KAI, dan BPBD,” tambahnya. (BDN)

Back to top button