NasionalJateng

Bapak dan Anak Difabel di Jepara Bertahan Hidup di Gua

inilahjateng.com, (Jepara) – Warga Jepara digemparkan dengan seorang bapak dan anak yang bertahan hidup di dalam gua. Mirisnya, sang anak merupakan penyandang dissabilitas. 

Keduanya tinggal di goa di Kelurahan Ujungbatu, Kecamatan Jepara. Tepatnya di kawasan makam umum Ujungbatu. 

Gua tersebur berada di bawah tebing setinggi 15 meter. Bapak dan anak itu sedang berada di dalam goa dengan ukuran mulut goa sekitar lima meter. Dari kejauhan, mulut goa tertutup tetumbuhan yang menjuntai dari atas tebing.

Lokasi goa ini tak terlalu jauh dari perkampungan. Jaraknya sekitar 500 meter dari perkampungan dekat Stadion Gelora Bumi Kartini (GBK) Jepara.

Pria patuh baya tersebut bernama Guntur, warga Ujungsemi, Kecamatan Wedung, Kabupaten Demak. Dia sudah dua pekan tinggal di dalam goa tersebut. Tanpa penerangan dan hanya mengandalkan lilin serta tidur hanya beralaskan tikar.

Baca Juga  Jatirejo Wakili Semarang di Tiga Besar Lomba Kelurahan Jateng 2025

“Saya sudah sekitar dua minggu tinggal di sini,” ucap pria berusia 48 tahun ini, Kamis (6/6/2024).

Dia mengaku sudah menggelandang di Kabupaten Jepara selama dua tahun. Sebelumnya dia tidur di gudang rongsokan yang lokasinya hanya 20 meter dari gua. 

Dia mengaku tak sengaja menemukan goa tersebut saat berjalan-jalan ke belakang gudang.

Guntur memilih tinggal di goa itu karena tempatnya sejuk dan jauh dari keramaian. Di sisi lain, anaknya juga senang tinggal di sana.

“Enak di sini. Hotel alami ini. Kalau dikasih lilin, suasananya seperti hotel alami,” ujar Guntur.

Selama tinggal di gua, Guntur pun makan seadanya. Dia mendapatkan uang dari menjual kangkung di taman rusa Pendapa Kabupaten Jepara, menjual gambar Saridin, atau menjual mainan anak dari bambu.

Baca Juga  Pemprov Berikan 28 Mesin Pompa dan Rp1,1 Miliar Atasi Rob

Pagi tadi, Guntur dijemput oleh jajaran Polsek Kota Jepara dan Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (Dinsospermades). Dia ditawari untuk tinggal di panti sosial. Namun tawaran itu dia tolak.

“Saya sudah pernah di panti sosial. Tapi tidak nyaman. Karena ruangannya tertutup. Saya lebih suka di alam terbuka,” kata dia.(NIF)

Back to top button