Hukum & Kriminal

Bareskrim Polri Identifikasi Kos Predator Seks Jepara

inilahjateng.com (Jepara) – Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Bareskrim Polri melakukan identifikasi tempat kos yang diduga digunakan predator seks untuk melancarkan aksinya.

Dari hasil identifikasi, pihak kepolisian menemukan bercak sperma di salah satu kamar indekos di Desa Langon, Kecamatan Tahunan, Kabupaten Jepara, Sabtu (3/5/2025).

Puluhan warga sekitar turut menyaksikan identifikasi sebuah kamar kos dengan pintu berbahan besi.

Polisi memeriksa kamar kos nomor dua yang dekat dengan kamar mandi. Kos tersebut sudah terlihat kotor karena lama tak dihuni.

Kassubid Biologi Serologi Puslabfor Bareskrim Polri, Kompol Irfan Taufik, menerangkan setelah melakukan identifikasi ditemukan sebuah bercak sperma di dalam kamar.

Namun pihaknya masih belum dapat mengidentifikasi asal sperma tersebut.

Baca Juga  Mencoba Menyalip, Karyawan Swasta di Jepara Tewas Tertabrak Truk

“Jadi tadi ada dari anggota kita dari Puslabfor dibantu dengan Bidlabfor Polda Jateng menemukan ada beberapa barang bukti yang kita ambil dari tempat kejadian perkara (TKP). Diduga bercak sperma atau material biologi dari korban maupun dari pelaku,” ungkap Kompol Irfan.

Puslabfor Polri akan melakukan uji lab berdasarkan temuan bercak sperma.

Meski bercak sperma tak terlalu banyak, ia menyebut masih dapat melakukan pemeriksaan untuk mengidentifikasi pemilik sperma.

“Nanti kita akan uji apakah material biologi berupa bercak sperma yang kita temukan cocok dengan pelaku. (Bercak) tidak begitu banyak. kalau memang dia itu sperma walaupun sedikit masih bisa lakukan pemeriksaan,” kata dia.

Hasil dari pemeriksaan bercak sperma tersebut kemudian akan dilakukan perbandingan dengan barang bukti lainnya sehingga polisi dapat mengidentifikasi korban dan lokasi kejadian tindak pidana kekerasan seksual.

Baca Juga  Mengaku Cuma Disuruh Terima Uang, Penjaga Kantin Terseret Kasus Koperasi BLN

“Nanti kita cocokan pembanding, misal kita temukan di situ mungkin ada barang bukti bercak darah atau rambut. Nanti kita uji cocok dengan korban A, B, atau C. Kalau cocok memang betul korban dilakukan di TKP sini,” ujarnya. (NIF)

Back to top button