
inilahjateng.com (Salatiga) – Baliho Mantan Wakil Walikota Salatiga, Muh Haris mulai dicopot, usai dirinya menyatakan batal maju dalam Pilkada 2024.
Dari informasi yang dihimpun, Muh Haris dimana sebelumnya mengumumkan diri maju dalam Pilwakot Salatiga kemudian memutuskan mundur pada Selasa (16/7/2024).
Bahkan, sejumlah baliho yang terpasang pada sejumlah titik di Kota Salatiga mulai dicopoti.
Muh Haris saat dikonfirmasi terkait batalnya dirinya maju dalam Pilkada Salatiga memberikan respons diplomatis. Pasca mundur dari bursa Pilwakot Salatiga melanjutkan tugas sebagai anggota DPR RI.
“Politik dinamis sekali mas. Apalagi, Pilkada serentak seperti ini. Kader partai harus siap dengan dinamika politik lokal yang luar biasa. Kader partai kadang dipindah dari daerah satu ke daerah lain, dari legislatif ke eksekutif,” terangnya saat dihubungi Inilahjateng.com, Kamis (18/7/2024)
Ia menerangkan, melihat dinamika politik lokal yang terus bergulir masyarakat diminta bersabar dan senantiasa menunggu hasil finalnya pada saat pendaftaran di KPU Salatiga.
Politisi PKS itu bercerita, senantiasa percaya dan bakal menjalankan keputusan DPP bahwa setiap pertimbangan dinilai merupakan pilihan terbaik.
“Pilkada baik Pilgub, Pilbup, Pilwalkot saat ini sangat dinamis di Jakarta, Jabar, Jateng konstelasinya masih terus berubah-ubah. Kita hanya pion-pion kecil, saya selalu percaya bahwa keputusan pimpinan (DPP) itu terbaik buat saya,” katanya
Diberitakan sebelumnya, Muh Haris memastikan diri maju dalam Pilkada Salatiga 2024. Kemudian mengikhlaskan posisi sebagai anggota DPR RI terpilih dari Dapil Jateng 1 setelah ditunjuk DPP PKS.
“Saya diundang ke Jakarta ditunjukkan angka hasil survei. Lalu, memberikan tugas pada Pilkada Salatiga 2024,” ucapnya saat jumpa pers di Hotel Laras Asri Salatiga, Rabu (10/7/2024)
Selain dinilai sebagai kader dengan tingkat popularitas dan elektabilitas tinggi, DPP PKS juga menunjukkan bukti berupa video warga yang menginginkannya maju untuk Pilkada Salatiga.
“Itu video yang membuat saya tergerak dan menerima tugas. Kemudian, saya ikhlaskan seribu persen meninggalkan posisi DPR RI. Itu adalah hal paling rasional,” ujarnya (RIS)