inilahjateng.com (Wonogiri) – Sat Res Narkoba Polres Wonogiri berhasil meringkus salah seorang Ketua Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah.
Pelaku tertangkap tangan membawa ganja yang diambilnya dari sebuah kantor jasa ekspedisi barang di daerah Selogiri, Wonogiri.
Ironisnya, saat digeledah, dimobilnya ditemukan sejumlah kaos bergambar Paslon 03 Ganjar-Mahfud dan amplop berisi uang senilai Rp 63 juta yang diakui pelaku diterimanya salah seorang Komisioner KPU di Kabupaten Wonogiri.
“Saat kami lakukan penggeledahan di dalam mobil, mencari barang bukti lain seperti biasanya, kami dapati kaos-kaos bergambar paslon 03 dan sejumlah uang di dalam tas dan di dalam amplop-amplop coklat, nilainya Rp 63 juta. Tersangka mengaku uang pemberian salah satu Komisioner KPU. Ya sudah, kita gandeng Bawaslu untuk mendalami, karena ada kemungkinan dugaan pelanggaran Pemilunya,” ungkap Kapolres Wonogiri AKBP Indra Waspada, Minggu (11/2/2024).
Dijelaskan Kapolres Wonogiri, penangkapan tersangka HBR alias Papid (49) warga Jalan Durian Wonogiri ini dilakukan Tim Satuan Reserse Narkoba Polres Wonogiri pada Jumat (9/2/2024).
Pihaknya mendapatkan informasi dan langsung melakukan penyelidikan. Setelah memastikan pihaknya mengamankan tersangka ke tempat aman kemudian tersangka diminta membuka bungkusan paket yang baru saja diambilnya dari jasa ekspedisi barang.
“Tersangka HBR akhirnya membuka bungkusan dan mengakui bila dirinya telah membeli ganja dari seseorang di Jakarta yang akan dikonsumsi sendiri,” tambah Kapolres.
Lebih lanjut Kapolres mengatakan, dalam penangkapan tersebut, petugas mendapati barang bukti satu paket ganja sebanyak 107,9 gram, satu paket ganja sebanyak 5,83 gram.
“Kita memang sudah lama dapat informasi ada pergerakan narkoba jenis ganja, kita dalami dapat orangnya. Tidak menyangka juga kalau yang bersangkutan ternyata Ketua PPK Wonogiri,” ujar Kapolres lagi.
Untuk menindaklanjuti kasus penangkapan Ketua PPK di Kabupaten Wonogiri, Polres Wonogiri melakukan koordinasi dengan Bawaslu untuk menangani kasus pelanggaran Pemilu. (RED)
