Baznas Kota Semarang Luncurkan Program Biogas

inilahjateng.com (Semarang) – Salah satu program pemberdayaan ekonomi mustahik Baznas Kota Semarang dalam pemenuhan kebutuhan ketahanan pangan Kota Semarang salah satunya dengan penggemukan sapi. Namun selama ini baru dimanfaatkaan dagingnya saja saat Idul Adha atau Idul Qurban tiba. Sementara kotoran sapi yang begitu melimpah belum pernah sama sekali dimanfaatkan.
Hal inilah yang menginisiasi Baznas Kota Semarang dan Polines dengan memanfaatkan kotoran sapi untuk diolah menjadi biogas agar memiliki nilai manfaat.
Dalam peluncuran program biogas dihadiri langsung Ketua Baznas Kota Semarang H. Arnaz Agung Andrarasmara yang didampingi Wakil Ketua H. Labib, Kepala Pelaksana M. Asyhar, Kabid Pendayagunaan Ripai. Sementara dari Polines dihadiri Nanang Apriandi selaku ketua tim pengabdian masyarakat.
Peluncuran program Biogas dilaksanakan di Peternakan Binaan Baznas Kota Semarang yang ada di Wilayah Kelurahan Purwosari Kecamatan Mijen Kota Semarang.
Ketua Baznas Kota Semarang H. Arnaz Agung Andrarasamara mengungkapkan, dalam penyaluran bantuan bukan hanya bersifat konsumtif semata, akan tetapi saat ini lebih di tingkatkan dan diarahkan kepada bantuan yang bersifat produktif.
“Kami mengapresiasi kepada tim pengabdian masyarakat Polines, kolobarasi ini akan kami jadikan pilot project dan inovasi program biogas. Selama ini kami baru memanfaatkan dagingnya saat Idul Adha saja, dengan memanfaatkan kotoran sapi menjadi biogas diharapkan mampu memiliki nilai manfaat diantaranya untuk memasak dan bahkan jika dalam skala besar dapat dimanfaatkan menjadi energi listrik untuk penerangan jalan,” ujar Arnaz dalam keterangan tertulisnya, Kamis (19/10/2023).
Lebih lanjut Arnaz yang juga Ketua Kadin Kota Semarang ini mengatakan, dalam menyalurkan bantuan pihaknya berpedoman pada aman syar’i, aman regulasi dan aman NKRI. Sebelum disalurkan, setiap pengajuan dari masyarakat di assesment terlebih dahulu oleh tim terkait standar kelayakan bahwa mustahik tersebut layak atau tidak untuk menerima bantuan yang sesuai dengan aturan baik aturan syar’i diberikan kepada 8 golongan atau ashnaf yang berhak menerima, aman secara regulasi yang sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku dan aman NKRI yang benar diberikan bukan kepada teroris atau pemberontak negara.
“Pedoman inilah yang mendasari kami dalam menjalankan amanah di Baznas Kota Semarang,” tambah Arnaz.
Lebih jauh Arnaz menegaskan, Baznas Kota Semarang merupakan lembaga negara non struktural yang dibentuk oleh Pemerintah dan memiliki tugas untuk mengumpulkan, mendistribusikan dan mendayagunakan serta melaporkan dana zakat, infak dan sedekah serta dana sosial keagamaan lainnya (DSKL) di Kota Semarang.
“Alhamdulillah setiap tahunnya kami selalu diaudit, hal ini akan terus menumbuhkan kepercayaan dari masyarakat bahwa Baznas Kota Semarang sebagai tempat yang tepat untuk membayar zakat, infak, sedekah dan DSKL di Kota Semarang,” tandasnya.
Sementara itu Ketua tim pengabdian masyarakat Polines, Nanang Apriandi, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Baznas Kota Semarang atas kolaborasi program biogas ini, sehingga bisa bersama-sama dengan pihak Baznas Kota Semarang untuk memberdayakan masyarakat dan program tri darma kampus yakni pengabdian masyarakat untuk mengolah kotoran sapi menjadi biogas yang hasilnya bisa dirasakan manfaatnya untuk memasak dan penerangan jalan.
“Kedepan, program biogas ini juga bisa menyasar ke pondok pesantren yang bisa memanfaatkan kotoran manusia untuk dimanfaatkan menjadi energi gas dan penerangan jalan. Kami juga akan menerjunkan mahasiswa untuk melakukan pendampingan melalui Program Merdeka Belajar. Semoga kolaborasi dengan Baznas Kota Semarang ini dapat di tingkatkan melalui program pemanfaatan PLTS (pembangkit listrik tenaga surya),” kata Nanang. (RED)