Jateng

Begini Suasana Syawalan di Pura Mangkunegaran Solo

inilahjateng.com (Solo) — Suasana hangat menyelimuti halaman Pura Mangkunegaran. Ratusan warga dari berbagai daerah antre untuk bersalaman langsung dengan KGPAA Mangkunegara X dalam tradisi Syawalan atau halal bihalal Lebaran Ketupat.

Acara ini menjadi momen bersejarah, sebab untuk pertama kalinya setelah vakum selama pandemi, Syawalan dibuka untuk masyarakat umum.

Tradisi warisan Mangkunegara I ini kembali digelar dengan semangat “Hanebu Sauyun” semboyan kebersamaan yang diwariskan turun-temurun.

“Saya baru pertama kali ikut dan ternyata luar biasa. Bisa bersalaman langsung dengan Kanjeng Gusti, suasananya hangat dan tertib,” kata Diyah Vita, warga Yogyakarta yang datang bersama keluarganya, Senin (7/4/2025).

Warga yang hadir tampak antusias sejak pagi. Usai melakukan registrasi, mereka diarahkan masuk secara bergelombang untuk menyampaikan salam dan doa kepada pemimpin Mangkunegaran.

Baca Juga  Polda Jateng Luncurkan Program Valet Ride Gratis

KGPAA Mangkunegara X pun menyambut penuh kehangatan.

Ia menyampaikan rasa syukur bisa kembali bertemu dengan keluarga besar, abdi dalem, dan masyarakat dalam satu momen kebersamaan.

“Syawalan ini bukan hanya tradisi, tapi ruang untuk mempererat ikatan. Kami ingin Mangkunegaran menjadi rumah budaya bagi siapa saja,” ungkapnya.

Tahun ini, Mangkunegaran memilih momentum Lebaran Ketupat sebagai waktu pelaksanaan, berbeda dengan tahun sebelumnya yang digelar di hari pertama Idulfitri.

Selain menyapa masyarakat, Kanjeng Gusti juga berharap agar tradisi ini terus hidup dan menjadi bagian dari identitas bersama.

“Semoga semakin banyak masyarakat yang merasa dekat, datang dan merayakan momen-momen kebudayaan bersama kami,” tutupnya.

Dibalik kemegahan arsitektur dan warisan sejarahnya, Mangkunegaran menunjukkan wajahnya yang inklusif menyatukan bangsawan dan rakyat dalam satu salam, satu senyum, satu semangat. (AKA)

Back to top button