
inilahjateng.com (Meksiko) – Wali kota di kota rawan kejahatan di Meksiko telah dibunuh, kurang dari seminggu ia menjabat. Menjadikan insiden baru dalam rangkaian serangan kekerasan pada politisi di negara tersebut.
Pembunuhan Alejandro Arcos, yang baru resmi menjabat pada 1 Oktober 2024 lalu sebagai wali kota Chilpancingo, terjadi beberapa hari setelah sekretaris pemerintah kota Francisco Tapia ditembak mati.
Dua insiden ini meningkatkan kekhawatiran atas keamanan negara Meksiko, yang baru-baru ini menyelenggarakan pemilihan umum terbesar dalam sejarah.
Dalam konferensi pers hariannya Senin (7/10/2024) lalu, presiden terpilih, Claudia Sheinbaum menyebut pembunuhan Arcos “sangat disayangkan” dan mengatakan bahwa kabinet keamanannya pada hari Selasa akan menjelaskan lebih rinci tindakan yang akan diambil untuk mengatasi keamanan negara.
“Kami akan meluncurkan strategi umum. Kami akan bekerja di beberapa negara bagian dengan lebih banyak kehadiran, intelijen, dan investigasi dengan bekerja sama dengan para gubernur,” kata Sheinbaum, dikutip dari CNN News.
Kota Chilpancingo adalah ibu kota Guerrero, Meksiko, negara bagian yang terkenal dengan kejahatan kekerasannya dan juga merupakan rumah bagi tempat wisata populer Acapulco.
Akan tetapi, kekerasan yang dihadapi politisi Meksiko jauh melampaui Guerrero, seperti yang ditunjukkan oleh pemilu bersejarah 2 Juni lalu yang membawa Claudia Sheinbaum ke tahta kekuasaannya.
Selama musim kampanye, sedikitnya 34 kandidat politik dibunuh oleh organisasi kriminal.
Dan kekerasan tidak berhenti di situ. Hanya beberapa jam setelah pemilihan Sheinbaum, wali kota perempuan di sebuah kota di Meksiko bagian barat ditembak mati.
Dikatakan bahwa geng kriminal sering membiayai kampanye selama musim pemilu, mengintimidasi kandidat dan melakukan intervensi dengan kekerasan untuk memaksa politisi bekerja sama dengan mereka. (RED)