Berkah Ramadhan, Produsen Kue Larut di Jepara Kabanjiran Pesanan

inilahjateng.com (Jepara) – Produsen kue larut di Desa Bugo, Kecamatan Welahan, Kabupaten Jepara kebanjiran orderan saat bulan Ramadhan. Selain itu, kue kering juga menjadi primadona jelang lebaran.
Salab satu pemilik usaha rumahan Milna Bolu, Mursyid mengatakan, setiap Ramadhan, dia selalu membuat tiga jenis kue kering. Yakni kue larut, bolu kering dan bolu cuplik.
“Pada minggu pertama puasa kami membuat kue larut selama enam hari,” kata Mursyid, Rabu (20/3/2024).
Pembuatan kue larut itu dilakukan di bagian dapur milik Mursyid. Dengan dua oven dan satu mesin adonan, Mursyid mampu memproduksi 60 kilogram larut dalam sehari.
“Total kami membuat 3,6 kuintal larut setiap Ramadhan,” terangnya.
Satu kilogram kue larut ia jual seharga Rp 40 ribu. Menurutnya, kue larut menjadi ciri khas makanan lebaran masyarakat Jepara. Sehingga, produksinya akan diperbanyak pada saat menjelang lebaran.
“Sebenarnya hari-hari biasa tetap laku, cuma ramainya pas momen lebaran,” katanya di rumah produksi yang beralamat Desa Bugo RT 5 RW 1.
Mursyid mengungkapkan usaha ini merupakan generasi turun temurun. Dia sendiri sudah generasi ke empat dari neneknya. Untuk membuat kue larut ini, kata Mursyid, bahan-bahannya adalah telur, gula pasir, pati aren, parutan kelapa dan air santan.
Setelah dikemas, kue larut akan dikemas dan disetorkan ke bakul-bakul yang sudah menjadi langganan. Mursyid mengaku, kue larut ini bisa bertahan selama empat bulan.
“Disetor ke bakul-bakul masuknya ke pasar tradisional, welahan, mayong, dan Kalinyamatan,” imbuhnya. (NIF)