
inilahjateng.com (Semarang) – Safirudin warga Tanjung Mas, Semarang dibekuk oleh Unit Reskrim Polsek Semarang Timur karena melakukan pencurian rokok di salah satu minimarket di Jalan Raden Patah pada Sabtu (9/12/2023), sekira pukul 10.30 WIB.
Kapolsek Semarang Timur, Iptu Iwan Kurniawan mengatakan pengungkapan kasus tersebut berkat karyawan minimarket bernama Yunita Wulandari yang telah menekan tombol SOS di Aplikasi Libas.
Saat diamankan, polisi mengamankan barang bukti berupa berupa dua bungkus rokok dan senjata tajam jenis celurit yang diduga untuk menakuti korban.
“Merespon aduan dari Aplikasi Libas dari yang bersangkutan atau korban melakukan menekan tombol SOS kemudian tersambung di command center kemudian dihubungkan ke petugas Libas bahwa ada pencurian dua bungkus rokok di indomart. Kami tindaklanjuti dan alhamdulillah di lokasi pelaku sudah kita amankan termasuk ditemukan juga dibawa pencuri ada senjata tajam berupa celurit,” ungkapnya di lokasi kejadian.
Saat ini, pelaku sudah diamankan di Polsek Semarang Timur untuk pemeriksaan lebih lanjut.
Disisi lain, ia mengapresiasi minimarket yang telah menggunakan pelayanan Aplikasi Libas.
Dirinya pun mendorong agar pelaku usaha atau tempat yang memiliki kerawanan bisa memasang aplikasi Libas.
“Untuk masyarakat mungkin bisa melakukan pemasangan panic buton agar tempat kerja mereka aman sehingga tidak susah hanya dengan memecet tombol SOS dan kami akan tindaklanjuti,” jelasnya.
Sementara, karyawan minimarket Yunita menjelaskan awalnya pelaku tiba-tiba langsung menuju ke daerah kasir.
Kemudian pelaku langsung mengambil dua rokok yang didisplay di belakang admin kasir.
Dirinya yang saat itu sedang berada di dekat mesin ATM langsung meminta kepada rekan kerjanya untuk menahan pelaku yang akan melarikan diri.
Beruntung saat itu juga ada konsumen yang melihat aksi tersebut kemudian menghadangnya.
Ia pun kemudian langsung berlari menuju ke tombol SOS yang telah dipasang. Beberapa saat kemudian, kepolisian datang untuk mengamankan pelaku.
“Pihak kepolisian cepat datang respon cepat dan pelaku biar gak lolos. Polisi datang pelaku diborgol dan senjata tajam diamankan konsumen terus polisi datang. Awalnya pelaku tidak mau ngaku dari mana ambil apa saja setelah ditanya polisi ngaku,” ucapnya.
Dirinya menyebut jika pelaku tidak mengeluarkan senjata tajam. Hanya saja karena khawatir, sejumlah konsumen mengamankan celurit yang dibawa pelaku.
“Nggak ngeluarin senjata tajam, dicangklong cuman takutnya berontak terus dikeluarkan biar jauh dari pelaku. Niatnya ngamanin biar gak ngancem,” tuturnya.
Dirinya mengucapkan terima kasih kepada kepolisian yang telah merespon cepat aduan itu.
Pihaknya mengaku terbantu dengan adanya fasilitas pengaduan melalui digitalisasi yakni aplikasi Libas.
“Dalam keadaan darurat mempermudah kami jadi tidak perlu lapor dulu,” pungkasnya. (BDN)