News

Bertemu PM Jepang, Jokowi Ajak Sama-sama Sukseskan KTT G20

Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri (PM) Jepang Fumio Kishida di The Apurva Kempinski Bali, Senin (14/11/2022). Presiden Jokowi mengajak PM Kishida bersama-sama menyukseskan KTT G20 agar hasilkan deklarasi bersama.

“Harapan dunia sangat besar terhadap G20 sebagai katalis pemulihan global. Kesuksesan G20 merupakan collective responsibility dari seluruh negara G20,” ucap Presiden Jokowi.

Terkait kerja sama ekonomi dengan Jepang, Jokowi mendorong penyelesaian IJEPA (Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement). “Kinerja kerja sama ekonomi kita cukup baik. Saya yakin kinerja ini akan dapat lebih baik jika kita dapat selesaikan IJEPA segera,” ungkap Presiden.

Hal lain yang dibahas Jokowi yaitu mengenai pembangunan infrastruktur. Presiden Jokowi mengapresiasi penandatanganan nota kesepahaman kelanjutan MRT fase satu hari ini dan kerja sama studi MRT fase 3 akhir Oktober lalu.

Baca Juga  Cerita Djarot Ketika Soeharto Coba Pisahkan Soekarno dari Rakyatnya

“Saya harapkan dukungan Yang Mulia agar proyek MRT bisa selesai tepat waktu,” ucap Jokowi

Kerja sama di kawasan juga menjadi hal yang diperbincangkan dalam pertemuan bilateral tersebut. Jokowi mengatakan, keketuaan ASEAN oleh Indonesia bertepatan dengan peringatan 50 tahun ASEAN-Jepang. Ia menggarisbawahi pentingnya untuk terus menjaga stabilitas dan perdamaian di kawasan dan membangun industri hijau di kawasan.

“Saya mendorong implementasi konkret sinergi ASEAN Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) dengan Free and Open Indo-Pacific (FOIP). Tahun depan, Indonesia juga akan mendorong engagement negara Pasifik dengan ASEAN. Indonesia juga ingin mengajak Jepang mempererat kerja sama dengan negara-negara di Pasifik,” jelas Jokowi.

Turut hadir mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan tersebut yakni Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri ESDM Arifin Tasrif, dan Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kementerian Luar Negeri Abdul Kadir Jailani.

Baca Juga  Jelang Pilkada 2024, PBNU Ingatkan tak Kampanye Bawa-bawa Nama NU

Back to top button