Biksu Thudong Apresiasi Keharmonisan Umat Beragama di Jateng

inilahjateng.com (Semarang) – Rombongan Biksu Thudong yang tengah menempuh perjalanan spiritual menuju Candi Borobudur untuk perayaan Waisak 2025 mendapatkan sambutan hangat di Kantor Gubernur Jawa Tengah, Rabu (7/5/2025).
Sebanyak 36 biksu asal Malaysia dan Thailand disambut langsung oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin.
Para biksu disuguhi hidangan serta diberi kesempatan untuk beristirahat sebelum melanjutkan perjalanan mereka ke Magelang.
Bante Wichay, juru bicara rombongan biksu, menyampaikan apresiasinya atas sambutan yang hangat serta pengawalan yang diberikan oleh masyarakat dari berbagai latar belakang agama.
“Terima kasih atas dukungan dan sambutan kepada kami yang sedang menjalankan thudong. Saya sangat senang bisa datang ke sini. Semoga perjalanan kami lancar,” ungkapnya.
Ia mengaku terkesan karena selama perjalanan, para biksu tidak hanya dikawal oleh sesama umat Buddha, tetapi juga oleh umat Islam dan Nasrani yang menunjukkan semangat kebersamaan.
“Meskipun kami beragama Budha tetapi kami selalu didampingi oleh agama-agama lain, seperti Islam maupun nasrani dengan penuh kebersamaan. Saya senang dengan hal,” katanya.
Bante Wichay juga berharap kelak ia bisa lebih lama berkunjung ke Indonesia dan terus menjalin hubungan baik antarumat beragama di kawasan Asia Tenggara.
“Terima kasih kepada semua pihak yang sudah mendukung kami. Dan kami senang bisa kembali ke sini dan ke depannya kami bisa kembali ke sini. Semoga kita bisa hidup bersama di dunia ini. Dan saya harap kami bisa menyambut kalian di negara kami,” jelasnya.
Sementara itu, Gubernur Ahmad Luthfi mengucapkan selamat datang dan menyampaikan dukungan penuh atas prosesi spiritual ini.
Ia menekankan Jawa Tengah adalah wilayah yang menjunjung tinggi kerukunan antarumat beragama.
“Hari ini saya atas nama Gubernur Jawa Tengah dan seluruh masyarakat ke Jawa Tengah. Mengucapkan selamat datang kepada rombongan bhikkhu yang dari Thailand, Malaysia, Singapura, Indonesia. Bahkan sampai sekarang beliau sampai di wilayah Jawa Tengah,” ucapnya.
Luthfi juga menambahkan pengawalan lintas agama hingga partisipasi dari berbagai unsur masyarakat, termasuk Keraton Kasepuhan Cirebon, ormas, serta TNI-Polri, merupakan wujud nyata dari toleransi yang tumbuh subur di Jawa Tengah.
“Inilah bentuk keragaman daripada kegiatan ini yang harus kita tumbuh kembangkan di wilayah Jawa Tengah sebagai unsur toleransi beragama yang sangat kental di wilayah kita,” pungkasnya. (BDN)