Jateng

Blangko e-KTP Menipis, Dispendukcapil Lakukan Pengetatan

inilahjateng.com (Semarang) – Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dispendukcapil) Kota Semarang membeberkan menipisnya kartu atau blangko elektronik Kartu Tanda Penduduk (e-KTP) saat ini.

Kepala Dispendukcapil Semarang Yudi Hardianto Wibowo mengatakan menipisnya kartu e-KTP ini karena pihaknya menunggu kiriman.

“Stok menipis dan kami sambil menunggu dropping datang ke Kementerian Dalam Negeri ke Dirjen Dukcapil, mudah-mudahan dapat yang cukup signifikan,” kata Yudi, Rabu (5/2/2025).

Yudi mengatakan, di tengah menipisnya stok kartu ini, Dispendukcapil melakukan pengetatan.

“Artinya gini, kita melakukan kebijakan pengetatan, bukan hilang sama sekali. Artinya ketika kita saring permohonan, masyarakat yang cetak e-KTP benar-benar kami saring,” tuturnya.

Penyaringan itu apabila ada prioritas misalnya keperluan kesehatan.

Baca Juga  Sudaryono Komut Pupuk Indonesia, Akademisi: Petani ‘Happy’

Kemudian apabila ada yang hendak mengganti foto yang dulu tidak berhijab lalu berhijab.

Yudi menjelaskan untuk keperluan kesehatan di rumah sakit atau juga apabila ada warga yang sedang mengurus perbankan, pihaknya akan mempermudah.

Selain itu, Yudi juga mengambil kebijakan untuk tidak boros membuat e-KTP.

Sebab ada masyarakat yang ingin membuat KTP untuk keperluan yang tidak darurat.

“Kami juga tidak mau keping-keping e-KTP yang sudah jumlahnya terbatas keluar atau dicetak untuk keperluan-keperluan sesaat. Mohon maaf atas jual beli kendaraan kami tidak tahu, cuma biasanya hanya untuk keperluan sesaat. Padahal ini dokumen yang berlaku untuk seumur hidup,” jelasnya.

Tidak hanya itu saja. Permohonan pembuatan e-KTP per wilayah untuk sementara juga ditunda dulu oleh Disdukcapil.

Baca Juga  Untuk Pemantauan Limbah Cair Industri, Polines Semarang Kembangkan Ini

“Saat ini ada juga pemekaran RT/RW. Itu kami pending dulu karena jumlahnya cukup banyak. Lebih dari 1000 kebutuhannya per kelurahan sehingga kami pending tapi akan kami berikan,” ujarnya.

Kemudian untuk stok saat ini masih ada 2000-an. Oleh karena itu dia tidak mau asal memberikan kartu e-KTP

“Kalau stok di kami 2000 an. Itu kalau kami lepas seperti biasanya, 4 hari selesai (habis). Maka kami selektif, kami perketat tapi stok ya ada,” paparnya.

Sebagai gantinya, untuk saat ini Disdukcapil akan mencetak biodata dan aktivasi dengan Identitas Kependudukan Digital (IKD).

“Itu kalau butuh fisiknya kalau tidak butuh fisiknya kami aktifkan IKD. Termasuk yang mau ganti foto. Itu ganti foto dulu kemudian dibuatkan IKD. Nanti kalau dibuka sudah berubah. Saat dicetak juga sudah berubah,” tandasnya. (LDY)

Back to top button