NasionalJateng

BNPB dan Pemkot Semarang Bakal Relokasi Warga Dinar Indah

inilahjateng.com (Semarang) – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Pemkot Semarang bakal merelokasi warga di Dinar Indah Kota Semarang yang kerap dilanda banjir.

Terdapat sekitar 30 KK yang akan direlokasi di lokasi yang tidak jauh dari lokasi awal.

Kepala BNPB RI, Letjen TNI Suharyanto menjelaskan, dalam penanganan bencana ada masa tanggal darurat, transisi darurat, setelah itu masa rehabilitasi dan rekonstruksi. Dalam masa transisi darurat tersebut diupayakan relokasi bagi warga yang terdampak.

Suharyanto menyebut, Kota Semarang telah melaporkat terkait relokasi wilayah terdampak banjir, relokasi akan dilakukan jika lahan yang akan digunakan sudah siap.

“Relokasi yang sudah melaporkan Kota Semarang, ada sekitar  30-40 KK. Pemda sedang siapkan  lahannya. Setelah lahan siap clear and clean maka BNPB akan bangun rumahnya, secepat mungkin ketika daerah sudah siap. Ini masih masa tanggap darurat,” kata Suharyanto usai rapat di Kantor Pemprov Jateng, Senin (18/3/2024).

Baca Juga  Bus Terguling di Kawasan Giribangun, Satu Penumpang Tewas

Wali Kota Semarang, Hevearita  Gunaryanti Rahayu (Ita) mengatakan perumahan Dinar Indah memang berada di lahan yang salah dan kini pengembang kabur. Dengan lokasi sejajar dengan sungai yaitu Kali Pengkol maka memang harus di relokasi.

“Saat tahun lalu atau dua tahun lalu kan sudah kami ajukan melalui Kementrian PUPR   dari PUPR berikan rumah susun tapi warga tidak mau. Kemarin tinjauan dengan pak Kepala BNPB beliau sampaikan bisa bantu relokasi, lahannya dari Pemkot, nanti bangunannya yang dibangunkan BNPB. Tadi disampaikan kan kalau maksimal 100 bisa langsung dilakukan BNPB,” jelas Ita.

“Kemarin terlintas Dinar Indah. Karena Dinar kan sudah salah dalam pembangunan karena di sepadan sungai atau area sungai sehingga tidak diperbolehkan di situ. Habis ini akan lakukan rapat tindak lanjut untuk pembahasan ini,” imbuhnya.

Baca Juga  Satlantas Solo Tegaskan Pelanggar Dimensi Terancam Pidana

Terkait lokasi relokasi, Ita menjelaskan akan dilihat status hukum lahan milik pengembang yang kabur dan masih berada tidak jauh dari Dinar Indah. Atau akan ditempatkan di lahan milik Pemkot.

“Nah nanti kan sebenarnya di atas masih ada lahan milik pengembang, secara hukum legalitas seperti apa. Tapi sepertinya Pemkot juga ada lahan di sana. Kita akan bahas hari ini,” jelasnya.

Sementara itu terkait daerah Trimulyo di Kecamatan Genuk yang juga jadi langganan banjir, Ita menjelaskan bukan relokasi, tapi ada upaya normalisasi sungai Tenggang dari Kementrian PUPR.

“Kalau Trimulyo ada bagian dari sungai Tenggang. Tenggang ini kan sedang dilelang BBWS senilai Rp 300 miliar. Ini akan normalisasi Kali Tenggang. Ini lelang semoga bisa selesai April atau Mei sehingga bisa dilakukan normalisasi.. Kita sudah supporting dengan pembangunan jembatan Nogo Sosro di atas Kali Tenggang,” ujar Ita.

Baca Juga  Soal Tanggung Jawab Pidana Hasto, Begini Kata Saksi Ahli

Sementara itu terkait penanganan  genangan banjir hari ini, masih tersisa di beberapa titik terutama di wilayah Genuk seperti Pantura Kaligawe di depan RSI Sultan Agung, Fly Over, kemudian di daerah Dong Biru, dan Gebang Anom. Upaya memaksimalkan pompa terus dilakukan.

“Di Dong Biru ada sodetan atau handicap di dekatnya Gebang Anom. Sudah lakukan  penambahan pompa karena pompa BBWS rusak,” tegasnya. (AHP) 

Back to top button