BNPT Telusuri Adanya Dukungan di Medsos Terkait Aksi Teror Moskow
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol. Mohammed Rycko Amelza Dahniel mengingatkan kepada masyarakat bahwa serangan teror yang terjadi di Moskow, Rusia, merupakan sebuah tragedi.
“Saya ingin sampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia, saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air, apa yang terjadi di Rusia adalah serangan kejahatan, tragedi kemanusiaan,” kata Rycko di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Jakarta, Senin (25/3/2024).
Rycko mengingatkan hal itu setelah pihaknya menemukan narasi di media sosial yang justru mendukung pelaku aksi teror tersebut.
“Masih kami temukan dalam media sosial, dalam platform-platform media, baik yang terbuka, tertutup, tersembunyi, yang pribadi, maupun yang kelompok, kami masih menemukan narasi-narasi yang mendukung tindakan tersebut. Kami masih menemukan-menemukan narasi yang melakukan penyebaran, sharing, melakukan propaganda,” ujarnya.
Dia menekankan bahwa tragedi di Moskow, Rusia merupakan peristiwa yang tidak berperikemanusiaan sehingga berpotensi menghancurkan peradaban umat manusia.
“Oleh karena itu, bagi saudara-saudaraku sebangsa dan setanah air yang tidak cukup informasinya, ini kejadian-kejadian kemanusiaan, kejadian kebiadaban, kekejian,” katanya.
Oleh sebab itu, dia mengajak masyarakat untuk tidak mendukung teror tersebut.
“Mari kita tolak kekerasan. Kita jaga kebinekaan. Kita jaga rasa kasih sayang di antara kita semua. Jauhkan tindakan kekerasan seperti itu,” ajaknya.
Sebelumnya, sebuah serangan teroris terjadi di gedung konser Crocus City Hall yang terletak di Krasnogorsk, sebuah kota yang terletak di barat Ibu Kota Rusia, Moskow, Jumat (22/3/2024) waktu setempat.
Berdasarkan data Komite Penyelidikan Rusia pada hari Sabtu (23/3/2024), melansir Sputnik, jumlah korban tewas dalam serangan tersebut dikabarkan telah bertambah menjadi 133 orang.
Melansir TASS, Pengadilan di Distrik Basmanny, Moskow, menahan tersangka keempat penyerang Crocus City Hall, Muhammadsobir Fayzov sejak Senin hingga 22 Mei 2024.
Sidang pengadilan berlangsung secara tertutup. Menurut penyelidikan, Fayzov bertugas merekam peristiwa serangan di gedung konser.
Hingga kini, pengadilan telah menangkap keempat terdakwa, yakni Dalerdzhon Mirzoyev, Saidakrami Rachabalizodu, Shamsidin Fariduni, dan Muhammadsobir Fayzov.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI memastikan bahwa hingga Sabtu (23/3/2024) tidak ada WNI yang menjadi korban dalam serangan tersebut.
“KBRI Moskow segera berkoordinasi dengan otoritas setempat dan menjalin komunikasi dengan masyarakat Indonesia di Rusia,” kata Direktur Perlindungan WNI dan Badan Hukum Indonesia Kemlu RI Judha Nugraha melalui pernyataan tertulis di Jakarta, Sabtu (23/3/2024).