BPBD Kota Semarang Lakukan Perbaikan Menyeluruh Pada EWS yang Rusak

inilahjateng.com (Semarang) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang mendapati adanya kerusakan pada alat sensor untuk mendeteksi banjir atau Early Warning System (EWS) dibeberapa titik rawan bencana banjir.
Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan perbaikan EWS di beberapa titik. Perbaikan tersebut seperti maintenance berupa alat sensor deteksi baniir dan Closed Circuit Television (CCTV) yang ada  di Jembatan Majapahit Banjir Kanal Timur (BKT).
Endro menyampaikan, perbaikan alat sensor deteksi banjir yang dipasang di beberapa titik lokasi rawan dari luapan banjir telah dilakukan perbaikan dari tahun 2023 lalu. Hingga tahun 2024 ini, pihaknya masih melakukan maintenance beberapa alat sensor Early Warning System (EWS) agar beroperasi optimal.
“Maintenance EWS mulai tahun 2023 lalu, seperti yang ada di BKT berupa alat sensor deteksi banjir dan kalau di Wonosari perbaikannya memang secara menyeluruh karena ada beberapa komponen alat yang rusak akibat proyek pelebaran sungai,” kata Endro, Senin (15/1/2024).
Pada tahun 2024 ini, lanjut Endro, rencana perbaikan EWS akan dilakukan di Perumahan Dinar Indah Meteseh, Kecamatan Tembalang. Sehingga nantinya, alat deteksi banjir di wilayah tersebut akan siap digunakan.
Endro mengatakan saat ini alat Early Warning System yang terpasang antara hulu dan hilir sungai di Kota Semarang ada sebanyak 17 titik. Lokasi pemasangan alat tersebut adalah daerah yang rawan banjir dengan ketinggian air sungai yang signifikan.
“Selain di BKT, Wonosari, ada Kali Tenggang Kaligawe, Kali Sringin Terboyo, Kali Banger RS Panti Wiloso Citarum. Lalu, ada Kali Silandak Kembangarum 1,2, Kali Siangker 1,2 dan Bendung Plumbon,” lanjutnya.
Titik EWS tersebut ada yang terpasang di tahun 2023, maupun yang sudah lama aktif sebelumnya. “Sehingga perlu ada beberapa perawatan, dan maintenance pada alat EWS,” tandasnya. (LDY)