BPJS Jamin Keselamatan Atlet Jateng di PON XXI Aceh-Medan

inilahjateng.com (Semarang) – BPJS Ketenagakerjaan menjamin keselamatan dan kesejahteraan para atlet Jawa Tengah yang akan bertanding di gelaran PON XXI Aceh-Medan 2024 mendatang.
Kepala BPJS Semarang Pemuda, Multanti mengatakan sangat mendukung kesehatan para atlet Jawa Tengah saat proses latihan dalam menghadapi di PON XXI Aceh-Sumut hingga selesai.Â
“Kami memberikan support keselamatan kerja seluruh atlet sehingga terlindungi dan siap event olah raga. Kami hadir memberikan jaminan saat event berlangsung,” ungkapnya dalam Konferensi Pers tentang intensifikasi persiapan Jateng Ke PON Aceh-Medan di Kantor KONI Jateng, Kamis (14/12/2023).
Dirinya menyebut regulasi BPJS Ketenagakerjaan secara detail kepada atlet yang memastikan BPJS merupakan program negara. Memberikan jaminan sosial, dari resiko sosial kecuali sakit.
“Bersama-sama sebagai mitra resiko kecelakaan kerja dan meninggal dunia pada atlet,” ujarnya.
Lebih lanjut dirinya membeberkan jaminan kecelakaan kerja atlet berupa manfaat uang diberikan yakni uang tunai. Selain itu, perawatan pengobatan sampai sembuh, ditambah ada batasan biaya.Â
“Yang utama memulihkan kembali kepada atlet yang mengalami kecelakaan kerja semenjak latihan, lomba dan pelatihan lanjutan. Tugas kami memberikan layanannya,” tandasnya.
Mengenai jaminan kematian, lanjutnya, dikategorikan, seperti meninggalnya tidak saat pekerjaan atlet, BPJS memberikan santunan sebesar Rp 42 juta kepada ahli waris, apabila peserta mendaftar dan membayar iuran.Â
“Jangan sampai terlambat, pastikan terlindungi,” tuturnya.
Ia juga menambahkan bahwa beasiswa jug akan menjadi manfaat saat kecelakaan kerja mendapat beasiswa kepada dua anak Rp 174 juta.
Sementara JHT, yang wajib ada dua progra. Iuran wajib PPU, Rp 16.800 setiap bulannya.Â
“Manfaatnya sama, santunan kematian, santunan berkala, dan biaya pemakaman setara memberi gaji sebesar Rp 1 juta,” katanya.
Total manfaat, selain beasiswa, kecelakaan kerja, dan kematian. Ada delapan kasus kecelakaan kerja atau hampir Rp 240 juta yang sudah tertangani.Â
“Diserahkan di Rumah Sakit mitra khusus kecelakaan kerja. Kami akan membantu agar peserta mendapat layanan sehingga dapat dikawal hingga sembuh,” pungkasnya. (BDN)