Jateng

Bupati Demak Sambut Percepatan Penanganan Banjir Rob

inilahjateng.com (Demak) – Pemerintah Kabupaten Demak, tengah bersiap bekerja keras dan maksimal dalam penanganan banjir rob yang bakal dilakukan percepatan oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat, serta beberapa pihak.

Tak hanya di desa terdampak, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mempertegas komitmennya dalam menangani dampak banjir rob yang melanda kawasan pertanian di Demak.

Dalam kegiatan bertajuk “Sinergi Penanganan Sawah Terdampak Banjir untuk Peningkatan Produksi Padi”, yang digelar di Balai Desa Dukun, Kecamatan Karangtengah, Kabupaten Demak.

Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen, menegaskan, penanganan rob dan banjir bukan sekadar proyek infrastruktur, melainkan isu kemanusiaan dan ketahanan pangan nasional.

“Semua pihak bergerak, masyarakat, pemerintah, pengusaha, akademisi. Ini bukan proyek, tapi persoalan kemanusiaan dan kebencanaan,” tegas Yasin dalam sambutannya.

Baca Juga  Warga Brebes Korban TPPO Mengadu ke Ahmad Luthfi

Ia mengungkapkan, fenomena rob yang sebelumnya terkonsentrasi di Demak kini telah meluas ke wilayah Jepara.

Menyikapi hal tersebut, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah akan mengalokasikan anggaran sebesar Rp250–300 miliar untuk penanganan kawasan pesisir yang terdampak.

Langkah konkret lainnya adalah normalisasi Sungai Pelayaran di Kecamatan Sayung sepanjang dua kilometer.

Namun, menurut Gus Yasin, efektivitas proyek ini bergantung pada dukungan bahan bakar solar dari Pertamina serta berterimakasih kepada masyarakat yang rela meminjamkan Armada Dum truknya untuk mobilitas pengankutan sedimen.

“Besok saya akan ketemu Pertamina. Kita minta tambahan bahan bakar agar pengerukan bisa diperpanjang lebih dari dua kilometer,” ujarnya.

Gus Yasin juga menyoroti pentingnya menjaga keberlanjutan lahan pertanian.

Baca Juga  UNDIP Resmikan Migrant Center Pertama Bersama Menteri P2MI

Kontribusi Jawa Tengah terhadap produksi pangan nasional meningkat dari 16 persen pada 2024 menjadi 17 persen di awal 2025.

Namun, peningkatan itu terancam menurun akibat alih fungsi lahan dan kerusakan akibat bencana.

“Kalau ingin kembali menyumbang 20–25 persen, maka lahan pertanian yang rusak harus dikembalikan. Termasuk yang ada di Demak,” katanya.

Sementara itu, Bupati Demak Eisti’anah menyambut baik upaya Pemprov Jateng dalam memulihkan lahan pertanian.

Menurutnya, wilayah Demak yang berada di dataran rendah sangat rentan terhadap banjir rob dan sedimentasi yang tinggi.

“Banyak sawah yang tidak bisa ditanami akibat sedimentasi. Tapi kami bersyukur karena tidak ada saling lempar tanggung jawab. Pemerintah daerah, provinsi, pusat, hingga swasta bersatu dalam penanganan,” ujar Eisti’anah. (Hrw)

Back to top button