
inilahjateng.com (Demak) – Dalam upaya menjaga kelestarian alam dan menghadapi dampak perubahan iklim yang semakin nyata, Bupati Demak, Eisti’anah, menekankan pentingnya penghematan energi dan air.
Bupati Demak Mengingatkan bahwa usia bumi yang semakin tua harus diimbangi dengan tindakan nyata untuk menjaga kelestarian lingkungan.
“Kita harus bersahabat dengan alam,” ujar Eisti’anah, saat berikan sambutan dalam Sosialisasi hemat energi dan air bagian perekonomian dan sumber daya alam (SDA) Setda Demak di Bina Praja.
Wilayah Sayung dan Bonang, yang dulu dikenal subur dengan sebutan ‘Gemah Ripah Loh Jinawi’, kini mengalami dampak rob yang menghilangkan sawah-sawah mereka.
“Ini hanya sebagian dari dampak yang kita lihat. Mari kita jaga lingkungan untuk generasi penerus,” tambah Eisti’anah.
Eisti’anah mengajak masyarakat untuk memulai penghematan dari hal-hal kecil sehari-hari, seperti mematikan lampu yang tidak terpakai dan menutup kran air setelah digunakan.
“Setiap tindakan kecil kita memiliki dampak besar bagi masa depan anak cucu kita,” katanya.
Menyikapi fenomena El Nino yang diprediksi akan datang, Eisti’anah menghimbau masyarakat untuk bersiap menghadapi kekeringan dan kekurangan air.
“Demak memerlukan inovasi dalam menyimpan air, pentingnya ruang terbuka hijau dan resapan air,” ucapnya.
Sementara itu, Narasumber dari Biro Infrastruktur dan SDA Setda Provinsi Jateng, Nanang Aribowo, menambahkan bahwa data konsumsi energi primer dan final tahun 2022, dengan target konservasi energi sebesar 25% dan air 10% sesuai PP No. 16 Tahun 2021.
“Untuk konsumsi energi primer dan energi final sebanyak 1.760 Juta SBM sedangkan untuk konsumsi energi final sebanyak 1.114 Juta SBM,” ungkapnya.
Dengan gerakan bersama ini, Demak diharapkan dapat membuktikan bahwa hemat energi dan air bukan hanya slogan, melainkan bukti nyata dari kehidupan yang ramah lingkungan. (Hrw)