
inilahjateng.com (Jepara) – Bupati Jepara, Witiarso Utomo melakukan pertemuan dengan Duta Besar Spanyol untuk Indonesia Fransisco de Asís Aguilera di Kantor Kedutaan Besar (Kedubes) Spanyol, Jakarta Pusat.
Kepada Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Bupati Jepara menyampaikan harapannya untuk bekerjasama dalam beberapa sektor utamanya di sektor investasi dan industri furnitur.
“Spanyol sebagai salah satu negara Eropa dengan industri furnitur terbesar. Ini memiliki kesamaan dengan kita, untuk itu besar harapan kami untuk dapat bekerjasama dengan Spanyol agar pangsa pasar industri furnitur kita semakin meluas,” ucap Wiwit, Sabtu (15/3/2025).
Fransisco de Asís Aguilera berharap dengan masuknya furnitur dari Jepara ke Spanyol akan memperkaya variasi desain yang ada.
Terutama dengan adanya aksen ukir yang menjadi ciri khas yang tidak dimiliki oleh produsen dari negara lain, sehingga mampu menambah nilai seni dari produk kayu tersebut.
Selain itu, industri furnitur Valencia juga kuat dalam hal ekspor, terutama ke negara-negara Eropa, Timur Tengah, dan Amerika Latin melalui teknologi dan desain kreatif untuk bersaing di pasar global.
Hal tersebut yang ingin Wiwit pelajari untuk kemajuan industri furnitur di Jepara.
“Tadi Pak Dubes sudah menyampaikan, intinya siap mendukung. Namun berbagai kerjasama tersebut sifatnya government to gevernment. Artinya dilakukan oleh pemerintah pusat, nanti juga akan kami upayakan dan koordinasi ke pusat,” kata Wiwit.
Selain kerjasama dagang, Wiwit berharap Jepara dan Valencia dapat menjalin kerjasama dan menjadi “Sister City”.
Kerjasama dalam bentuk Sister City tersebut bertujuan untuk peningkatan ekonomi, pendidikan, budaya, pariwisata, dan pembangunan kapasitas jangka panjang.
Mengingat kedua kota tersebut mempunyai sejumlah kesamaan seperti pusat industri furnitur di masing-masing negara dan memiliki kondisi geografis yang hampir serupa.
Sejumlah kota di Indonesia juga telah menjalin kerja sama Sister City dengan berbagai kota di belahan dunia, seperti Daerah Khusus Jakarta dengan Tokyo (Jepang), Seoul (Korea Selatan), dan Los Angeles (Amerika Serikat).
“Kami juga menawarkan investasi di bidang pelabuhan. Di RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) kita sudah ada, lokasinya di Balong. Nantinya untuk pelabuhan industri,” tandasnya.
Lebih lanjut, Wiwit menjelaskan pentingnya pembangunan pelabuhan tersebut mengingat lokasi Jepara di ujung utara Pulau Jawa sangat strategis.
Dengan adanya pelabuhan, menurutnya juga dapat mempermudah akses logistik sejumlah pabrik yang ada di Jepara.
Sehingga ia berharap kemajuan tersebut dapat membawa angin sejuk bagi iklim investasi di Jepara. (NIF)