Jateng

Bupati Sragen Resmikan Jembatan Butuh

inilahjateng.com (Sragen) – Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati akhirnya meresmikan Jembatan Butuh yang menghubungkan Kecamatan Plupuh dan Masaran.

Peresmian dilakukan secara sederhana yakni dengan pengajian dilanjutkan pemotongan pita.

Peresmian juga dihadiri jajaran forkopimda dan masyarakat sekitar.

Dalam kesempatannya, Bupati Yuni mengaku Jembatan Butuh merupakan karya terakhirnya menjadi seorang Bupati Sragen.

Ia mengaku sangat bersyukur Jembatan Butuh akhirnya rampung.

“Karya terakhir saya sebagai bupati adalah jembatan ini semoga bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya,” kata bupati, Senin (6/1/2025).

Ia berkisah pembuatan Jembatan Butuh melewati banyak proses dan lika-liku.

Mulai dari pembebasan lahan yang yang memakan waktu berbulan-bulan, dana provinsi yang belum turun hingga kerangka jembatan yang sempat melengkung diterjang banjir.

Baca Juga  Pelaku Perusakan Gedung dan Mobil Diduga ODGJ, Pemkot Solo Tanggung Perbaikan

Yuni mengatakan Jembatan Butuh merupakan permintaan langsung dari masyarakat.

Sebelumnya masyarakat menggunakan jembatan gantung yang hanya bisa dilewati sepeda motor.

“Alhamdulillah. Sangat lega sekali. Kurun waktu yang cukup lama, dari tahun 2019 awalnya. Terimakasih kepada seluruh masyarakat yang turut mendoakan keberhasilan jembatan,” kata dia.

Meski kontraktor harus membayar Rp 50 juta untuk denda keterlambatan, Jembatan Butuh kini bisa menjembatani warga dan memudahkan akses masyarakat.

Sementara itu, Kepala DPU Kabupaten Sragen, Albert Pramono Soesanto menjelaskan pembangunan Jembatan Butuh dilakukan dua tahap.

Tahap 1 dilaksanakan pada tahun 2019 , meliputi pekerjaan pembangunan 2 buah aboutmen termasuk juga kegiatan pembebasan tanah.

“Kemudian 3 unit rangka baja jembatan tipe B50 yang dipasang pada jembatan ini merupakan hibah dari Kementerian Pekerjaan Umum kepada Pemerintah Kabupaten Sragen yang diterima pada tahun 2024 senilai 12 miliar,” kata dia.

Baca Juga  Truk Terguling di Jalur Pantura Semarang, Lalu Lintas Tersendat

Pembangunan tahap kedua dilaksanakan di tahun 2024 dengan nilai kontrak 14,4 miliar yang dilaksanakan oleh penyedia jasa CV Kurnia Jaya dan diawasi oleh konsultan pengawas CV karbon karya konsultan.

Yaitu meliputi pekerjaan dua buah pilar pemasangan rangka baja, pengecoran lantai jembatan, pengaspalan pembangunan jalur terdekat, serta bangunan pelengkap lainnya.

Albert mengatakan tahun 2025 ini direncanakan untuk pekerjaan penyempurnaan fungsi jembatan, meliputi pengecatan rangka baja dan perbaikan jalan akses menuju jembatan dari ruas Gedongan. (MPM)

Back to top button