Cagub Ahmad Luthfi Gagas “Bapak Angkat UMKM” di Jateng

inilahjateng.com (Cilacap) – Calon Gubernur Ahmad Luthfi menggagas “Bapak Angkat UMKM” di tiap kabupaten dan kota di Jawa Tengah.
Program itu bisa menjadi bentuk kolaborasi antara pemerintah dengan swasta untuk memajukan UMKM di Jateng.
Sesuai data, jumlah UMKM di Jateng mencapai 4,2 juta. Dari jumlah itu, sebagian besar ada di desa.
Persoalan selanjutnya adalah UMKM mendapatkan tantangan untuk bersaing yang jika dirangkum ada tiga poin utama, yakni permodalan dan akses ke perbankan, pembinaan, hingga inovasi.
“Pembinaan dilakukan dengan cara kolaborasi antara pemerintah dan wirausaha. Bikin ‘Bapak Angkat UMKM’ untuk melakukan pembinaan pada UMKM yang baru mulai atau sedang berkembang,” cetus Ahmad Luthfi pada ratusan anak-anak muda di acara diskusi ZileniAL Bolone Bro Luthfi dengan tema Jawa Tengah yang Inovatif dan Berkelanjutan : Peran Gen Z dan Milenial di Hotel Dafam Cilacap, Minggu (22/9/2024).
‘Bapak Angkat UMKM’ itu lanjut Luthfi, merupakan pelaku UMKM yang telah berkembang lebih besar.
Dengan ilmu serta pengalaman yang dimiliki, ia bisa membantu mengembangkan UMKM pemula.
Tentu, pemerintah akan memberikan insentif pada siapa saja UMKM yang mau berperan.
Insentif bisa jadi tidak harus berwujud uang tapi bisa akses ke perbankan, kemudahan perizinan hingga persoalan pajak.
Selanjutnya, faktor yang bisa membuat UMKM berkembang adalah inovasi. Tanpanya, sudah pasti tergilas zaman.
Ia mencontohkan keluhan para pedagang baju di sejumlah pasar tradisional. Mereka mengeluh jumlah pembeli turun drastis karena beralih ke online.
Sementara para pedagang pasar tradisional belum dibekali dengan kompetensi bersaing di dunia online.
“Satu-satunya cara untuk bersaing ya terjun di dunia online. Lakukan inovasi. Nah, itu jadi tugas pemerintah serta ‘Bapak Angkat UMKM’ tadi,” jelasnya.
Ahmad Luthfi kemudian memotivasi santri, pemuda dan mahasiswa agar melihat peluang yang ada di sekitar mereka.
Pemuda bisa menjadi agen perubahan di wilayahnya masing-masing.
Ketika sudah ada ide, diminta langsung menjalankan dan jangan menunggu nanti-nanti.
“Lebih baik makan ketela beneran daripada makan roti tapi cuma mimpi,” katanya.
Peran masyarakat disebut sangat dibutuhkan untuk pembangunan daerah. Karena kenyataanya, pembangunan dari anggaran pemerintah hanya berkisar 15 persen. Lainnya bersumber dari investasi di wilayah.
Pada saat dialog, setidaknya ada empat santri, pemuda dan mahasiswa yang menympaikan kriteria menjadi pemimpin, karir, gaji, UMKM hingga mengatasi stres pada generasi z.
“Bagaimana program bapak untuk menggenjot kreativitas pemuda. Karena UMR rendah, padahal potensi besar,” tanya Huda.
Ahmad Luthfi menekankan bahwa anak-anak muda harus belatih menjadi pemimpin.
Mengasah insting melalui pengambilan setiap keputusan yang diikuti dengan rasa tanggungjawab. (RED)