
inilahjateng.com, (Ungaran) – Sejumlah wilayah di Kabupaten Semarang tepatnya di Desa Kalongan, Kecamatan Ungaran Timur, rawan terjadi bencana longsor.
Hal itu, karena lokasi merupakan titik patahan sehingga tanah menjadi bergerak.
Kepala Desa Kalongan Yarmuji mengatakan akibat bencana longsor yang sudah terjadi berulangkali jalan di Dusun Bandungan ambles sedalam lebih dari 50 meter. Walaupun langkah antisipasi sudah dilakukan tapi dikhawatirkan longsor masih akan terjadi.
“Maka, antisipasi selain menutup akses jalan penghubung Ungaran-Mranggen (Kabupaten Demak) dan mengalihkan kendaraan ke jalan lain sekarang dipasangi alat pendeteksi longsor,” terangnya kepada Inilahjateng.com, Kamis (21/9/2023)
Ia menambahkan, pemasangan alat pendeteksi longsor sendiri menggandeng akademisi dari Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang. Alat yang dipasang kata dia, berfungsi untuk memberitahu warga setempat, khususnya yang berada di dekat lokasi rawan longsor bila terjadi pergerakan tanah.
Yarmuji menerangkan, alat pendeteksi longsor itu ditanam berjarak sekitar 50 meter dari lokasi amblesnya selama ini. Selain memiliki kemampuan membaca gerakan tanah, alat tersebut bisa memberikan peringatan dini ke ponsel setiap warga melalui aplikasi android.
“Selama ini warga disini sering khawatir jika sewaktu-waktu longsor terjadi. Pasalnya, longsor berpotensi melebar hingga ke permukiman warga. Mereka khawatir jangan-jangan pas tidur, apalagi masuk musim hujan kita juga tidak tahu,” katanya
Agar alat yang dipasang dapat berfungsi maksimal pihak desa kini sedang membentuk tim dari Karang Taruna Desa Kalongan untuk melakukan sosialisasi kepada warga. Sehingga, ketika alat itu telah siap dioperasikan dan diluncurkan, warga bisa menggunakan. (RIS)