Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Johnny G Plate meminta masyarakat mengurangi mobilitas jelang hari libur Natal dan Tahun Baru (Nataru). Hal tersebut berguna untuk mencegah lonjakan ketiga pandemi COVID-19.
Menurut Menteri Kominfo, pemerintah ingin mengantisipasi lonjakan kasus karena berkaca dari pengalaman. Di tahun lalu, kasus COVID-19 melonjak ketika masyarakat secara aktif melakukan mobilitas. Namun, tidak beriringan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat ketika masa libur hari-hari besar berjalan.
“Kita tidak ingin kenaikan kasus COVID-19 seperti yang terjadi di masa lalu, terulang kembali. Karenanya, berbagai pembatasan mobilitas jelang Nataru harus ditetapkan untuk diterapkan,” kata Johnny dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/11/2021).
Dia menyebutkan, meski saat ini Indonesia sudah bisa menangani kasus COVID-19 dan menekan angka kasus harian namun potensi lonjakan kasus masih sangat mungkin terjadi.
Kegiatan masyarakat yang tidak berimbang dengan penerapan protokol kesehatan pada faktanya kerap kali memicu kenaikan kasus COVID-19 di Tanah Air. Kenaikan kasus tak hanya terjadi pada kasus harian, namun juga pada kasus mingguan yang bertahan cukup lama.
Untuk itu, Johnny mengajak agar masyarakat bisa memahami dan ikut mencegah lonjakan kasus dari jauh-jauh hari sehingga dapat terhindar dari gelombang ketiga COVID-19.
Jika memang terpaksa harus melakukan mobilitas, maka pemerintah berharap masyarakat bisa secara aktif mengikuti testing.
Pengetesan COVID-19 sebelum menjalani kegiatan di masa liburan menjadi langkah preventif. Hal ini untuk memastikan pelaku perjalanan dalam kondisi sehat dan tidak menularkan virus ke daerah tujuannya.
Selain itu, pemerintah juga mengajak masyarakat yang belum melakukan vaksinasi untuk segera menerima vaksin COVID-19 sehingga dapat kekebalan komunitas dapat tercapai dengan lebih cepat.
“Mari berjuang agar Indonesia berhasil melewati Natal dan Tahun Baru dengan level penyebaran COVID-19 yang terkendali,” tutup Menteri Kominfo.