CEO inilahjateng Sebut Media Harus Berinovasi

inilahjateng.com (Semarang) – CEO inilahjateng.com, Damar Sinuko, menekankan pentingnya kreativitas dan inovasi bagi industri media untuk bertahan di tengah pesatnya perubahan zaman.
Damar menyampaikan pemilik media tidak bisa lagi bergantung hanya pada pemberitaan konvensional.
Menurutnya, di era yang dipenuhi beragam platform digital, inovasi seperti YouTube, podcast dan event organizer (EO) harus dikembangkan untuk mendiversifikasi sumber pendapatan.
“Pemilik media harus mengembangkan inovasi-inovasi sesuai kebutuhan pengiklan. Kita tidak bisa menafikan kebutuhan operasional media sebagian besar didukung dari iklan. Namun, produk kreatif dari industri media menjadi kunci agar kita tetap berkembang dan bertahan,” jelas Damar saat menjadi pembicara di Forum Group Discussion (FGD) bertajuk “Media di Era Desrupsi” yang digelar DPRD Jawa Tengah di Hotel Front One HK Resort, Rabu (22/1/2025),
Dia juga mengingatkan, ketergantungan pada “kue iklan” tradisional semakin menurun karena semakin banyaknya pilihan bagi pengiklan.
“Oleh karena itu, pemilik media harus tanggap terhadap perubahan tren dan menciptakan strategi baru yang relevan,” paparnya.
Diskusi itu juga turut menghadirkan berbagai narasumber dari industri media, seperti Pemimpin Redaksi Suara Merdeka Agus Toto Widyatmoko, Kepala Biro Antara Jateng Teguh Imam Wibowo, dan Pemimpin Redaksi Zonasi.id Beno Siang Pamungkas dan dipandu oleh Pemimpin Redaksi Ayosemarang.com, Arri Widiarto.
Dalam kesempatan yang sama, Agus Toto Widyatmoko menyebut industri media cetak menghadapi tantangan berat akibat pesatnya digitalisasi.
Dia mengatakan banyak media cetak terpaksa gulung tikar karena tingginya biaya produksi yang tidak sebanding dengan pemasukan.
“Kita tidak bisa melawan digital. Produksi media digital lebih cepat dan hemat biaya, sehingga menarik banyak pembaca. Namun, kami tetap optimis media cetak masih relevan, seperti yang terlihat di negara maju di mana koran besar seperti Washington Post tetap eksis,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro Antara Jateng, Teguh Imam Wibowo, menggarisbawahi, meskipun teknologi kecerdasan buatan (AI) mulai diadopsi, jurnalis tidak perlu khawatir akan peran mereka.
Menurutnya, AI hanya mampu menyajikan data yang sudah ada di internet, sedangkan kemampuan analisis dan pengalaman lapangan tetap menjadi keunggulan manusia.
“Ini adalah kekuatan kita sebagai jurnalis. AI hanya bisa mengambil informasi yang sudah ada, tetapi wawasan dan intuisi jurnalis tetap tidak tergantikan,” kata Teguh.
Disisi lain, Ketua DPRD Jateng, Sumanto, mengingatkan pentingnya kolaborasi antara media dan pemerintah untuk menghadapi era disrupsi ini.
“Segalanya bergerak cepat. Media harus menjadi mitra strategis bagi pemerintah untuk menyampaikan informasi dan aspirasi masyarakat,” ujarnya.
Senada dengan itu, Imam Teguh Purnomo, Ketua Komisi A DPRD Jateng, menambahkan, media berperan besar dalam mengawasi kinerja pemerintahan dan pembangunan di Jawa Tengah.
“Kami di DPRD butuh media sebagai mitra untuk memahami kondisi masyarakat dan memberikan kontrol terhadap kebijakan yang sudah dijalankan,” katanya. (BDN)