Jateng

Cuaca Ekstrim, Dua Kampung Nelayan Alami Kerusakan

inilahjateng.com (Semarang) – Dampak dari cuaca ekstrim yang melanda Kota Semarang beberapa hari lalu membuat dua wilayah kampung nelayan mengalami kerusakan.

Kepala Dinas Perikanan Kota Semarang, Sih Rianung mengatakan adanya cuaca ekstrim serta banjir yang terjadi di Kota Semarang membuat kerusakan pada kampung nelayan di Mangunharjo dan Mangkang Wetan.

Saat ini Dinas Perikanan tengah melakukan inventarisasi perahu nelayan yang rusak akibat cuaca ekstrim dan banjir.

“Hujan ekstrim kemarin ada beberapa yang terdampak, yakni nelayan di Mangkang Wetan dan Mangunharjo,” kata Rianung, Rabu (20/3/2024).

Ia menyebut ada 24 perahu nelayan yang hanyut. Bahkan satu perahu diketahui hilang dan belum ditemukan hingga saat ini.

Baca Juga  SMP Stella Matutina Luluskan 100 Persen Siswa

Dari jumlah tersebut, lanjutnya. enam perahu mengalami kerusakan ringan, delapan mengalami kerusakan sedang.

“Lima perahu milik nelayan rusak berat, ada mesin nelayan yang mengalami kerusakan sedang bahkan ada dua mesin yang hilang. Ada pula alat tangkap seperti jaring yang hilang,“ bebernya.

Hingga saat ini, Dinas Perikanan masih melakukan koordinasi dengan dinas lainnya seperti Dinas Sosial untuk penanganan paska bencana.

Apalagi para nelayan ini tidak bisa melaut karena cuaca buruk, sekaligus mengalami kerusakan perahu dan alat tangkap.

“Kita akan komunikasi dengan OPD lainnya, para nelayan ini tidak bisa melaut, jadi butuh bantuan sembako. Selama ini bantuan hanya berupa nasi bungkus,” ungkapnya.

Baca Juga  Festival Dolanan Anak 2025, Lestarikan Permainan Tradisional

Selain pemberian bantuan kapal dan alat tangkap, perlu dibangun jembatan darurat bagi nelayan di RW 7 Mangkang Wetan, yang putus karena terdampak banjir.

Jembatan ini sendiri biasanya digunakan untuk akses nelayan sekaligus untuk tempat perahu bersandar.

“Kemarin juga ada evaluasi perlu dipasang alat peringatan dini banjir (early warning system) di sungai Plumbon dan Beringin terutama yang dekat dengan kampung nelayan,” tandasnya. (LDY)

 

 

Back to top button