JatengEmpati (jangan dipilih)

Dampak Cuaca Panas, Ini Pesan Wali Kota Semarang

inilahjateng.com (Semarang) – Wali Kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu himbau kepada warga terutama kaum perempuan untuk lebih rajin membersihkan rumah dan lingkungan, ditengah cuaca panas ekstrim.

Pasalnya, cuaca panas ekstrim dan kering ini menyebabkan rumah lebih mudah kotor krena debu yang beterbangan. Debu-debu ini dinilai menjadi salah satu sumber penyakit jika sampai masuk kedalam tujuh melalui makanan dan minuman. Tak hahya itu, ia juga meminta masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan dan kondisi tubuh tetap fit.

“Karena debunya banyak, kita juga harus sering bersih-bersih rumah, bersihkan kantor. Karena aktivitas paling banyak kan di rumah dan kantor, sehingga kita harus mengatur diri sendiri dan keluarga agar tetap sehat,” kata Ita, sapaan akrabnya, Kamis (5/10/2023).

Baca Juga  Inilah Capaian Positif 100 Hari Kerja Agustina-Iswar

Seperti yang diketahui, suhu rata-rata di Kota Semarang belakangan ini bisa mencapai 37-38 derajat celcius. Suhu tersebut lebih tinggi dari pada musim kemarau pada tiga tahun terakhir. Hal itu dikhawatirkan bisa berdampak pada sistem kekebalan tubuh manusia.

“Kami himbau masyarakat untuk tetap memakai masker dan baju lengan panjang terutama saat keluar ruangan di tengah terik, karena cuaca panas menyebabkan banyak debu,” imbaunya.

“Dan yang terpenting, jaga makanan, perbanyak minum air putih agar terhidrasi. Jaga kondisi sehingga ketahanan tubuh kita juga lebih kuat,” lanjutnya

Menurutnya, kondisi cuaca panas yang ekstrem tak hanya terjadi di Kota Semarang, tapi juga di daerah lain.

Baca Juga  Terperosok ke Dalam Sumur, Bocah Laki-laki Berusia 6 Tahun Selamat

“Sudah sejak awal adanya fenomena El Nino ini, pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kota tidak henti-hentinya mensosialisasikan kepada masyarakat,” tuturnya.

Pemkot Semarang, melalui Dinas Ketahanan Pangan, Dinas Pendidikan, serta Dinas Kesehatan tak ketinggalan untuk selalu mensosialisasikan dan mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap cuaca ekstrem.

“Kalau memang dirasa kurang fit, bisa segera berobat. Jika dirasa tidak terlalu penting, kurangi beraktivitas di luar ruangan pada siang tengah hari,” terangnya.

Sementara Sekretaris Komisi D DPRD Kota Semarang, Anang Budi Utomo mengatakan, pemenuhan gizi seimbang sangat penting di tengah panas ekstrem akibat kemarau panjang. Jika tidak diantisipasi dengan asupan gizi yang baik, maka kekebalan tubuh orang akan menjadi sangat rentan.

Baca Juga  Peken Jasindo 2025, Budaya dan Ekonomi di Keraton Surakarta

“Lihat isi piringmu, artinya harus ada keseimbangan karbohidrat, protein, lemak, sayur, dan buah. Asupan ini bisa membuat kebal dan ketahanan tubuh lebih baik,” jelas Anang.

Politikus Golkar itu mengatakan, selain pemerintah turun ke bawah, masyarakat sendiri juga harus melakukan upaya-upaya preventif supaya terhindar dari berbagai penyakit yang disebabkan panas ekstrem tersebut. Terlebih, bagi masyarakat yang beraktivitas di luar ruangan.

“Bisa dehidrasi jadi mudah lelah, gangguan saluran pernapasan, lalu perubahan siang menuju malam harus disikapi dengan baik,” katanya. (LDY)

Back to top button