inilahjateng.com (Salatiga) – Musim kemarau panjang dan cuaca menyengat menjadi berkah tersendiri bagi pedagang minuman dingin. Satu diantaranya adalah Febryawan Hendarwin.
Pemilik Gerai Pattaya Corner itu mengatakan, pada musim kemarau kali ini penjualan minuman dingin di tempatnya meningkat drastis.
Tapi, disatu sisi selalu pedagang es tiga pekan terakhir ini kesulitan mencari es kristal.
“Usaha minuman Boba yang saya rintisn sejak 2018 ini sangat mengandalkan es kristal. Tapi, anehnya saat kondisi sekarang saat pembeli ramai, es kristal susah dicari. Susahnya udah kayak nyari harta karun,” terangnya kepada inilahjateng.com, di Gerai Klaseman, Mangunsari, Kecamatan Sidomukti Salatiga, Selasa (10/10/2023).
Febry bercerita, es kristal mulai sulit dicari sejak tiga pekan terakhir. Dirinya mengaku tetap bisa mendapatkan es kristal karena sudah langganan sejak enam tahun lalu. Kendati begitu, saat ini pembelian es kristal juga dibatasi.
“Kuota kita sekarang terbatas, misal satu hari itu satu kios dapat lima sak (es kristal). Sekarang cuma dapat 3 sak atau 4 sak. Kalau habis ya kita mau nggak mau kita sold out (tutup gerai),” katanya
Dikatakan, dalam sehari kebutuhan di empat gerai Pattaya miliknya minimal membutuhkan 12 karung es kristal atau 120 kilogram es kristal.
Jika kehabisan stok es kristal, kata Febry, dirinya harus mencari dari tempat lain seperti Solo, Ambarawa, dan Semarang.
Meskipun kesulitan mencari es kristal, kata Febry, penjualan di musim kemarau saat ini ada kenaikan lebih dari 50 persen.
Hal itu karena masyarakat banyak yang mencari es untuk menyegarkan dahaga. Terutama pada saat siang hari.
“Ini kenaikan lebih dari 50 persen. Ya bisa mencapai 80 cup perhari. Banyak yang mencari es karena cuacanya ini kan panas sekali,” jelasnya. (RIS)Â
