JatengEkonomi & Bisnis

Daya Beli Merosot, Pedagang Daging Ayam di Jepara Kurangi Stok

inilahjateng.com (Jepara) – Pedagang daging ayam pasar tradisional di Jepara mengeluhkan daya beli masyarakat Jepara yang merosot, padahal harga daging ayam alami penurunan. 

Mereka pun terpaksa mengurangi stok jualan untuk menutup kerugian. 

Penjual daging ayam di Pasar Kalinyamatan, Mudrikah mengeluh adanya penurunan jumlah pembeli. 

Ia menyebut, daya beli masyarakat menurun karena imbas pandemi covid-19 dan masa menjelang pemilu umum.

“Daya beli menurun, ekonomi masyarakat melemah karena covid dan jelang pemilu ini,” ujar Mudrikah, Jumat (26/1/2024).

Sudah dua mingguan ini, Mudrikah menjual daging ayam seharga Rp 30-32 ribu.

Karena pembeli yang semakin berkurang, dirinya pun mengurangi stok pasokan daging yang dijual.

Baca Juga  Sekolah Tak Penuhi Kuota, Disdik Tak Akan Buka Pendaftaran Geombang Kedua

“Biasanya kulakan stok satu kuintal, sekarang berkurang jadi 800 kilogram,” ungkapnya.

Seperti pedagang lainnya, Mudrikah juga berharap harga daging di pasar kembali stabil, serta pembeli semakin ramai.

“Penginnya ya pembeli tambah ramai, semoga setelah pemilu ini bisa stabil lagi,” harap Mudrikah. 

Muntamah, pedagang ayam sayur di Pasar Kalinyamatan Jepara justru mengurangi pasokan dan ikut menurunkan harga jualnya.

Muntamah menjual daging ayam perkilogram dengan harga Rp 30 ribu. Sedangkan harga normalnya biasanya ia jual di harga Rp 35 ribu.

Menurut Muntamah, turunnya harga daging ayam lantaran merosotnya daya beli masyarakat.

Bahkan ia merasa pembeli di pasar semakin sepi menjelang pesta demokrasi tahun ini.

Baca Juga  SPMB SMP Sragen, Pelayanan Surat Keterangan Jalur Afirmasi di Dinsos Membludak

“Harganya turun, jumlah pembeli juga ikut turun, sudah satu-dua minggu ini,” ujar Muntamah. (NIF) 

Back to top button