
inilahjateng.com (Sragen) – Debat Publik Pertama antar Pasangan Calon Bupati (Cabub) dan Calon Wakil Bupati (Cawabup) Sragen dua kali membahas isu penyandang disabilitas.
Pertama membahas sekolah yang belum seluruhnya menjalankan sekolah inklusi dan belum terpenuhinya hak-hak penyandang disabilitas.
Dalam sesi sekolah inklusi, Cawabup nomor urut 01, Suwardi mengatakan pihaknya akan segera menyusun regulasi yang memastikan anak berkebutuhan khusus di Kabupaten Sragen teratasi.
Selain itu pihaknya juga memastikan semua lembaga pendidikan dalam hal ini sekolah dapat menerima, menangani anak berkebutuhan khusus.
Pihaknya akan menyiapkan fasilitas apa yang dibutuhkan untuk sekolah inklusi dan tidak kalah penting adalah tenaga kependidikan yang menangani masalah pendidikan khusus.
Sementara itu, Cawabup nomor urut 02, Suroto mengatakan akan berupaya gotong royong mulai dari tingkat daerah ke pusat untuk mengusulkan fasilitas sekolah inklusi di wilayah Utara Bengawan Solo.
Sementara itu terkait isu hak-hak penyandang disabilitas yang belum maksimal dijawab oleh Cabup.
Pada kesempatan itu, Cabup nomor urut 02, Sigit Pamungkas menjawab terlebih dahulu.
Ia mengatakan akan memberikan posisi khusus bagi kaum disabilitas baik itu di pemerintahan maupun swasta.
Kedua pihaknya akan mengaplikasikan dana secara khusus kepada penyandang disabilitas dan kelompok marginal lainnya.
“Ketiga kami akan memastikan para penyandang disabilitas ini tergabung dalam satu pengorganisasian, sehingga ketika ada atensi dari pemerintah semua agar mendapatkan bantuan dana pemerintah,” kata dia.
Selanjutnya, pihaknya akan memberikan atensi khusus terkait dengan penyandang disabilitas dan kelompok marginal lainnya dalam kaitannya dalam bantuan yang diberikan oleh pemerintah.
Sementara itu, Cabup nomor urut 01 Untung Wibowo Sukowati akan menyempurnakan dengan memberikan akses BUMD untuk menerima pegawai penyandang disabilitas sesuai dengan kompetensinya.
Selanjutnya, pihaknya akan memberikan pendampingan, pelatihan, permodalan untuk penyandang disabilitas bisa berwirausaha. (MPM)