
inilahjateng.com (Semarang) – Polri telah menyusun berbagai strategi untuk memastikan kelancaran lalu lintas bagi para pemudik pada arus mudik Lebaran 2025.
Salah satu langkah utama yang disiapkan adalah penerapan sistem one way di ruas tol Trans Jawa, termasuk di Gerbang Tol Kalikangkung, Semarang, dan Cikampek Utama (Cikatama), yang akan diterapkan sesuai dengan volume kendaraan.
Kakorlantas Polri, Irjen Pol Agus Suryonugroho, mengatakan telah berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, dan Jasa Raharja dalam melakukan survei jalur mudik guna memastikan kesiapan infrastruktur dan strategi rekayasa lalu lintas yang akan diterapkan dalam Operasi Ketupat 2025.
“Kami telah melakukan pengecekan dari Jawa Barat, Jabodetabek, Surabaya, Lampung, hingga Merak Bakauheni dalam rangka persiapan Operasi Ketupat. Hari ini, kami berada di Surakarta untuk menyamakan persepsi dengan stakeholder terkait dalam mengantisipasi lonjakan kendaraan,” ungkapnya, Rabu (26/2/2025).
Dalam mengatur arus mudik, Korlantas Polri telah membagi strategi ke dalam empat klaster utama, yaitu:
1. Klaster pertama: Pengelolaan arus di jalan tol, termasuk skema one way nasional maupun lokal untuk mencegah kemacetan panjang.
2. Klaster kedua: Pengaturan lalu lintas di jalan nasional serta jalur alternatif antarprovinsi dan antarkabupaten, seperti jalur fungsional Boyolali-Kartosuro-Klaten yang menghubungkan Solo Raya ke Yogyakarta.
3. Klaster ketiga: Pengawasan dan pengaturan arus kendaraan di pelabuhan penyeberangan.
4. Klaster keempat: Penanganan kepadatan di lokasi wisata yang diprediksi meningkat selama libur Lebaran.
Selain itu, Polri akan menempatkan pos pengamanan dan pos terpadu di jalur nasional untuk meningkatkan kenyamanan pemudik, terutama pengguna sepeda motor.
Irjen Agus menegaskan akan melakukan pengawasan ketat di titik-titik rawan kepadatan, seperti exit tol Klaten, Prambanan, dan Kalikangkung, guna mencegah penumpukan kendaraan.
“Kami prediksi bahwa arus kendaraan akan tinggi, khususnya di exit tol Kalikangkung, Klaten, dan Prambanan menuju Yogyakarta. Jika tidak dikelola dengan baik, maka kepadatan tidak bisa dihindari,” tegasnya.
Sebagai langkah antisipasi, Kakorlantas juga mengimbau para pemudik untuk memanfaatkan jalur alternatif dan beristirahat di pos-pos yang telah disediakan agar perjalanan tetap aman dan nyaman.
“Kami akan terus mengevaluasi kondisi di lapangan dan menyesuaikan strategi jika terjadi peningkatan volume kendaraan secara signifikan,” pungkasnya. (BDN)