
inilahjateng.com (Surakarta) – Pelatihi PSIS Semarang, Gilbert Agius harus mengakui Laskar Mahesa Jenar harus takluk atas Persis Solo dengan skor 2-0 di Stadion Manahan, Surakarta, Sabtu (16/9/2023), malam.
Meski anak asuhnya sudah bermain habis-habisan, Dirinya menilai dalam laga derby jateng itu terdapat dua episode terkait kenapa timnya kalah.
“Ada dua episode. Babak pertama kami pikir ada penalti, saya tidak mau bicara itu dan gol kedua sangat disesalkan Persis sangat mudah cetak gol kedua,” ujar Agius dalam sesi jumpa pers usai laga.
Lebih lanjut ia menuturkan pada babak kedua sebenarnya timnya sudah bermain dengan baik dan berusaha mengejar ketertinggalan.
“Babak kedua sudah bermain baik. Ada beberapa peluang seperti Fortes dan Gali. Namun, inilah sepak bola, selamat untuk Persis Solo,” tandasnya.
Disinggung masalah kenapa memainkan pemain muda bernama Tri Setiawan. Agius menyebut alasannya karena faktor regulasi. Sebab tim Liga 1 wajib memainkan pemain U-23.
“Harus ada pemain U-23 dalam menit pertama, itu regulasi. Adi tidak bisa main. Kita punya pemain Akrom, tapi dia cedera 6 bulan. Tinggal satu pemain U-23, tinggal Nunung. Tidak ada opsi lain hari ini. Tri Setiawan yang bermain,” tuturnya.
Sementara, perwakilan pemain PSIS Delfin Rumbino mengaku menyesal atas hasil pertandingan lawan Persis.Â
“Pada pertandingan tadi kami sangat kecewa dengan hasil. Kami akan fokus lagi untuk pertandingan selanjutnya,” imbuhnya.
Diketahui, Persis Solo unggul sejak babak pertama. Dua gol dicetak oleh, Messidoro pada menit 15′. Penalti tersebut terjadi karena bola terkena tangan Tri Setiawan di dalam kotak penalti. Sedangkan gol kedua, dicetak oleh Sananta di menit ke 44‘.Â
Atas kekalahan laga itu, PSIS berada di peringkat 6 sementara BRI Liga 1 dengan perolehan poin 18. Laga selanjutnya, Laskar Mahesa Jenar akan melakoni laga kandang melawan Barito Putra pada Jum’at (22/9/2023). (bdn)