Dewan Minta Pemkot Fasilitasi Aktivitas di Bendungan Pleret

inilahjateng.com (Semarang) – Akhir-akhir ini marak aktivitas seluncuran yang dilakukan anak-anak di bendungan Pleret Banjir Kanal Barat (BKB) Kota Semarang bahkan menjadi tontonan warga sekitar dan viral di media sosial.
Aktivitas tersebut mendapat tanggapan dari Wakil Ketua Komisi D DPRD Kota Semarang, Rahmulyo Adi Wibowo.
Adanya fenomena kegiatan tersebut ia melihat masyarakat menikmati kegiatan tersebut, selain karena menghibur juga tidak ada pungutan biaya.
Ia meminta kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk memfasilitasi aktivitas anak-anak muda tersebut.
“Intinya pemerintah jangan melarang karena ini bagian tanggung jawab pemerintah untuk memberikan kebahagiaan bagi warganya. Bahagia itu sederhana jadi jangan dilarang,” kata Rahmulyo kepada inilahjateng.com, Selasa (16/7/2024).
Ia meminta Pemkot untuk memfasilitasi kegiatan tersebut misalnya dengan memasang early warning system (EWS) 50 meter dari titik seluncur, yang dikoneksikan dengan BPBD agar jika terjadi banjir maka alat akan bunyi sehingga orang-orang yang berada bendungan Pleret bisa menyingkir.
“Selain itu ada petugas BPBD dan Damkar untuk ikut siaga memantau terutama petugas yang punya kemampuan untuk melakukan evakuasi dan penyelamatan jika ada yang tenggelam,” tuturnya.
Apalagi, dengan adanya kegiatan tersebut, bisa menghidupkan roda ekonomi.
Misalnya dari aktivitas penarikan parkir, hingga UMKM yang berjualan diskeitar bendungan Pleret.
“Ini satu-satunya di Indonesia loh. Apalagi gratis dan bisa menghidupkan UMKM juga. Tapi memang harus ditata. Dan sebaiknya Pemkot jangan dulu terapkan pajak yang memberatkan,” jelasnya.
Aktivitas seluncuran di bendungan Pleret ini menurutnya menjadi hiburan bagi masyarakat yang ada di ruang terbuka.
“Problem kita belum ada ruang publik yang dia bisa menjadi sebuah hiburan bagi masyarakat. Walaupun Pemkot Semarang sudah menghidupkan aset tanah untuk dijadikan ruang publik tapi memang akhirnya ruang publik tidak bisa maksimal,” tandasnya. (LDY)