Jateng

Dewan Minta Pemkot Semarang Gencarkan Sosialisasi Parkir Elektronik

inilahjateng.com (Semarang) – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang menilai penerapan parkir elektronik tepi jalan yang dikelola oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Semarang sudah lebih efektif.

Namun sayangnya, dari segi juru parkir (jukir) dan masyarakat dinilai belum siap dengan adanya inovasi tersebut.

Meski tidak banyak, masih ada jukir yang kesulitan menggunakan aplikasi untuk transaksi non tunai.

Sementara dari masyarakat juga masih ada yang belum mengetahui tentang adanya parkir elektronik terutama mereka yang berasal dari luar Kota Semarang.

Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang, Danur Rispriyanto mengatakan, untuk meningkatkan pendapatan dari sektor retribusi parkir terutama parkir elektronik perlu adanya sosialisasi lagi terutama di titik-titik yang terdapat parkir eletronik.

Baca Juga  Hari Ketiga SPMB, Pendaftar SMP Negeri di Semarang Melebihi Kuota

“Kami sering lakukan tinjauan titik parkir elektronik dan kami rasa sudah lebih efektif tapi memang jukir dan masyarakatnya belum siap jadi harus ada sosialisasi lagi,” kata Danur, Rabu (8/11/2023).

Ia menilai dengan adanya parkir elektronik maka pendapatan asli daerah (PAD) bisa terpantau secara nyata.

Namun memang untuk mencapai hal tersebut dengan maksimal perlu adanya pembenahan dari segi sumber daya manusia (SDM) nya.

“Adanya parkir elektronik ini kan tentunya akan menghilangkan premanisme dari masing-masing titik parkir karena uang itu akan langsung masuk ke kas daerah,” tuturnya.

Namun memang seharusnya Dishub melakukan sosialisasi dan evaluasi kepada jukir dan masyarakat akan keberadaan parkir eletronik ini.

Baca Juga  Makodam IV/Diponegoro Kini Miliki Gereja Pertama

Misalnya dengan diadakan bimbingan teknis (Bimtek) atau Workshop bagi para jukir serta sosialisasi kepada masyarakat pengguna jasa parkir. 

“Selain itu sarana prasarana juga harus diperbaiki. Sistem aplikasi yang digunakan dalam parkir elektronik pun juga harus ditingkatkan,” bebernya.

Pihaknya juga mendorong penambahan titik parkir elektronik terutama di kawasan segitiga emas Kota Semarang.

Memilih Cash

Salah satu juru parkir di Jalan MT Haryono, Suhariyanto mengaku hingga saat ini masih banyak masyarakat yang enggan menggunakan transaksi non tunai dalam membayar parkir dengan alasan tidak memiliki e wallet. Namun juga tidak sedikit yang konsisten menggunakan parkir elektronik.

“Ya yang pakai cash masih banyak, tapi yang pakai elektronik juga banyak kok,” tutur Suhariyanto.

Baca Juga  Wagub Jateng; Giant Sea Wall Diperpanjang Jadi 20 KM

Meski sebagian masyarakat membayar secara tunai, namun pihaknya tetap menyetorkan hasil parkir melalui aplikasi yang langsung masuk ke kas daerah.

“Setor tetap pake aplikasi jadi tetap bisa setor,” ungkapnya.

Salah seorang masyarakat pengguna jasa parkir, Ari mengaku jarang menggunakan transaksi non tunai pada titik parkir elektronik.

Pasalnya, transaksi non tunai dinilai lebih banyak menghabiskan waktu terutama jika saldo e Wallet tidak mencukupi.

“Butuh waktu untuk isi saldo ketika saldo tidak cukup. Butuh waktu untuk scan barcode soalnya terkadang ter buru-buru kalau cash sudah disiapkan uangnya,” jelasnya. (LDY)

Back to top button