Jateng

Dewan Soroti Masalah Backlog Kebutuhan Hunian

inilahjateng.com (Semarang) – DPRD Kota Semarang menganggap perlunya langkah konkret untuk mengatasi backlog kebutuhan hunian yang diperkirakan mencapai 624.906 unit hingga tahun 2045.

“Kita harus mengatasi backlog kebutuhan hunian yang terus meningkat,” kata Anggota Komisi C DPRD Kota Semarang, Dini Inayati, Kamis (30/1/2025).

Dini menyoroti tantangan yang dihadapi masyarakat berpenghasilan rendah dalam mendapatkan akses ke perumahan yang layak.

Menurutnya, banyak keluarga yang tidak mampu membeli rumah karena keterbatasan finansial, sehingga mereka terpaksa tinggal di tempat yang tidak layak huni.

Oleh karena itu, Dini mendukung program “TUKU LEMAH OLEH OMAH,” yang bertujuan untuk membantu masyarakat berpendapatan terbatas memiliki rumah.

Program ini dianggap sebagai langkah penting untuk meningkatkan kualitas hidup dan mengurangi angka kemiskinan di Kota Semarang.

Baca Juga  Tim Pkm USM Beri Penyuluhan Hukum ke Siswa SMA Kesatria 2 Semarang

Dini juga menekankan pentingnya mempertimbangkan daya dukung dan daya tampung lingkungan dalam pengembangan permukiman, khususnya di kawasan Tembalang yang memiliki potensi besar.

“Dalam proses perizinan pembangunan perumahan, baik pihak swasta maupun BUMN, sangat penting untuk memperhatikan daya dukung dan daya tampung lingkungan,” tuturnya.

Hal ini untuk memastikan pembangunan yang dilakukan tidak merusak keseimbangan ekosistem sehingga menyebabkan bencana seperti banjir.

Selain itu, Dini mengusulkan perlunya kerjasama dengan pemerintah kabupaten lain untuk meningkatkan kapasitas penyediaan perumahan.

“Kerjasama dengan daerah lain sangat penting untuk meningkatkan kapasitas dalam penyediaan perumahan yang layak,” jelasnya.

Ia menegaskan kolaborasi antardaerah dapat menjadi kunci dalam mengatasi masalah perumahan yang kompleks di Semarang.

Baca Juga  DPRD Kota Semarang Dukung Mekanisme "Split Bill"

Menurutnya, dengan sinergi yang baik antara pemerintah kota dan kabupaten, diharapkan bisa menciptakan solusi yang lebih komprehensif dan berkelanjutan untuk permasalahan hunian di masa depan. (LDY)

Back to top button